Jumat, 24 Oktober 2014

Pengertian dan pengembangan paragraf

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu bergelut dengan yang namanya kegiatan membaca bacaan atau teks.Dalam sebuah teks bacaan selalu kita temukan rangkaian kalimat-kalimat yang membentuk paragraf.Sebagaimana kita mengetahui bahwa, paragraf itu berlaku pada bahasa tulis.
Paragraf merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat.
Pada umumnya para pelajar ataupun mahasiswa kurang memahami bagaimana cara penulisan paragraf yang baik dan benar serta dalam pengembangannnyapun juga demikian. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk menulis makalah ini, selain juga untuk memenuhi salah satu tugas sesuai dengan mata kuliah yang sedang dipelajari dan ditugaskan oleh dosen pembimbing.

1.2  Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut ;
1)      Apakah pengertian paragraf ?
2)      Bagaimanakah pola pengembangan paragraf ?
3)      Bagaimana implementasi paragraf pada beberapa jenis tulisan ?

1.3  Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk ;
1)      Mengetahui pengertian paragraf.
2)      Mengetahui bagaimana pola pengembangan paragraf .
3)      Mengetahui implementasi paragraf pada beberapa jenis tulisan.

1.4  Manfaat dan Kegunaan Pembahasan
Dalam pembahasan makalah ini ada beberapa manfaat dan kegunaan yang dapat diambil, yakni kita dapat mengetahui pengertian paragraf dan metode-metode yang digunakan dalam pengembangan paragraf  sehingga kita dapat mengaplikasikannya dalam pembuatan artikel, makalah, dan karangan, serta yang lainnya.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam membahas sebuah topik.
Menurut Gorys Keraf paragraf sama dengan alinea, yakni kesatuan pikiran dari beberapa kalimat yang bertalian untuk membentuk sebuah gagasan (1980 : 25).
Berdasarkan pernyataan tersebut, paragraf adalah bagian-bagian teks atau bacaan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk sebuah gagasan.Dengan kata lain kalimat-kalimat tersebut merupakan unsur pembentuk paragraf.
Menurut Soedjito, paragraf adalah bagian dari karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berhubungan secara utuh dan terpadu serta kesatuan pikiran (Masur, N1990 : 127).
Pendapat Soedjito ini hampir sama dengan pendapat pakar sebelumnya, Gorys Keraf. Paragraf merupakan perpaduan atau gabungan dari beberapa kalimat yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dalam sebuah topik.
Sementara itu, Richard M. Weaver menjelaskan dalam bukunya Composition kedudukan paragraf dalam komposisi sebagai berikut :
The paragraph is a kind of division and paragraphing is away of separating out the parts of a composition standing between the sentence as a unit at one and of the scale and section or chap at the other, the paragraph has the useful role of organizing our thoughts into groups of intermediate size.
Paragraf itu semacam pembagian dan pembuatan paragraf itu merupakan satu cara untuk membeda-bedakan bagian-bagian dari satu karangan. Paragraf itu merupakan bagian yang berada diantara kalimat sebagai suatu kesatuan yang kecil dengan bab sebagai bagian yang lebih besar. Paragraf itu memegang peranan penting untuk mengorganisasikan pikiran-pikiran kita kedalam bagian-bagian atau kelompok.
Hal ini menunjukkan bahwa paragraf itu terdiri dari kalimat-kalimat yang membicarakan topik atau tema tertentu.Paragraf itu ialah hubungan antara kalimat yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topik atau tema.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, paragraf adalah kumpulan kalimat yang memiliki sebuah ide pokok dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas dari ide pokoknya serta memiliki unsur kelengkapan kalimat untuk mendukung penjelasan-penjelasan mengenai ide pokoknya.
Dalam suatu paragraf yang baik dituntut oleh adanya syarat-syarat berikut :

1).  Kepaduan paragraf ( koherensi )
Adalah adanya kemampuan untuk merangkai kalimat sehingga berkaitan satu sama lain sehingga logis dan serasi.
Contoh : Remaja mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Remaja terkadang tidak menyadari bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang bisa digali dan diberdayakan guna menyongsong masa depan. Mereka perlu bantuan untuk dimotivasi dan diberi wawasan. Anak-anak muda lewat potensinya adalah penggengam masa depan yang lebih baik dari para pendahulunya.

2). Kesatuan paragraf
Yang dimaksud kesatuan adalah tiap pargaraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama.Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.
Contoh:PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di portugal 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan kenakalan remaja.

3). Kelengkapan paragraf
Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama.Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain.

2.2 Pengembangan Paragraf
Sebelumnya sudah kita ketahui bahwa paragraf membahas mengenai sebuah topik atau tema.Setiap kalimat dalam rangka paragraf, bertumpu pada satu pokok pembicaraan.Paragraf merupakan bagian dari karangan atau bagian dari tuturan (pokok pembicaraan) yang terdiri dari satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
Kalimat utama adalah pernyataan yang menjadi inti cerita atau gagasan utama dalam sebuah paragaf.Sedangkan, kalimat penjelas merupakan pernyataan yang menjelaskan gagasan utama atau pernyataan-pernyataan yang mendukung, menjelaskan atau melengkapi kalimat utama dalam sebuah paragraf.Dalam sebuah paragraf hanya ada satu kalimat utama. Biasanya kalimat utama diletakkan diawal kalimat (deduktif), atau kalimat utama terletak diakhir paragraf ( induktif ), serta kalimat utama tercakup dalam keseluruhan paragraf (deduktif- induktif ).
Unsur kelengkapan paragraf mengacu pada adanya pikiran utama yang berwujud kalimat utama dan pikiran penjelas yang berwujud kalimat-kalimat penjelas.Kalimat-kalimat penjelas haruslah menunjang kejelasan kalimat utama.Paragraf dinyatakan sebagai paragraf tidak lengkap jika tidak dikembangkan secara baik. Oleh karena itu, unsur kelengkapan itu sering pula disebut pengembangan, bahkan ada yang menyebut perkembangan (lihat Akhadiah M.K. dkk, 1991/1992; Soeparno, Haryadi, dan Suhardi, 2001; Keraf, 1981)
Perlu kita ketahui bahwa pengembangan paragraf memegang peranan penting dalam proses menulis ( mengarang ). Karena mengarang adalah proses dari mengembangkan kalimat topik.

2.2.1 Metode  Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf adalah suatu paragraf yang menghendaki adanya pengembangan atau perluasan yang berintikan kalimat utama.Metode pengembangan paragraf adalah cara-cara bagaimana kita mengembangkan suatu paragraf.
Dalam melaksanakan pengembangan paragraf biasanya diawali dengan mengubah topik cerita menjadi sebuah kalimat tunggal yang bersifat umum.dimana kalimat ini masih menghendaki penjelasan, kalimat inilah yang disebut dengan kalimat utama. Setelah kalimat utama tersebut dijadikan permulaan paragraf, maka langkah selanjutnya ialah menguraikan kalimat-kalimat yang sesuai dengan kalimat utama.Kalimat inilah yang disebut kalimat penjelas.

Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu  ;

1)      Cara Definisi
Cara definisi adalah pengembangan paragraf melalui pengungkapan penjelasan atau pengertian dari suatu masalah yang dibicarakan, serta diungkapkan dari berbagai sudut pandang.
Kata-katayang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi, antara lain adalah, ialah, yaitu.
Contoh :
Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.

2)      Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan.
Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.

Contoh :
Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan ilmiah.Bahasa hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan ilmiah yang diungkapakan dalam karangan tersebut dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Oleh sebab itu,sebelum karangan itu sampai ketangan pembaca,penulis karang tersebut harus memeriksa bahasa yang digunakannya, baik dari segi ketetapan pemilihan kata dan istilah maupun dari segi gramatikal satuan-satuan struktur bahasa, misalnyastuktur satuan kata, frasa klausa, kalimat, dan alinea atau paragraph dan juga pemakaiaan ejaan dan tanda baca secara tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada unsur-unsur bahasa tersebut,besar kemungkinan pembaca tidak dapat memahami gagasan ilmiah yang disampaikannya itu dengan baik. Hal ini dapat diibaratkan dengan kendaraan yang digunakan untuk mencapai tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum berangkat,orang yang akan bepergian dengan kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi kendaraannya, baik yang berkaitan dengan rem, versneling, roda, ban, bensin dan sebagainya.kalau perlu orang itu harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk diperiksa agar yang bersangkutan selamat sampai ketempat tujuan.

3)      Cara Contoh-Contoh
Contoh-contoh disajikan sebagai gagasan penjelas untuk mendukung atau memperjelas gagasan umum agar mudah dipahami oleh pembaca.
Kata, seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contoh :
Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya : Bapak G memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental.

4)      Cara Sebab Akibat
Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan paragraf cara ini dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya disajikan akibat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebab sebagai gagasan penjelas.
Kata yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
Contoh :
Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk Kuliah, ia mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, kuliah sering bolos, akibatnya hasil ujian jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani menjual barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.

5)      Cara Perbandingan
Cara perbandingan merupakan sebuah pengembangan paragraf yang dilakukan dengan membandingkan guna memperjelas suatu paparan.
Biasanya menggunakan ungkapan seperti, serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Contoh :
Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern. Masyarakat primitif dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya tidak ada dilingkungannya,maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperluka untuk memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu, tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual.Sedangkan masyarakat modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk memeperolehnya.

6)      Cara Pertentangan
Yaitu cara pengembangan paragraf yang biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contoh :
Sekolah tinggi (umum) berbeda dengan sekolah swasta.Perbedaan itu dapat dilihat dari segi biaya sekolah, fasilitas, standar sekolah serta kualitas pengejarannya.Untuk sekolah umum biayanya mampu dicapai bagi semua kalangan masyarakat.Akan tetapi, fasilitas yang ditawarkan kurang memadai bagi kelangsungan sistem belajar mengajar.Sedangkan, sekolah swasta biaya yang ditawarkan hanya mampu mencapai batas keuangan beberapa kalangan masyarakat, artinya kalangan orang mampu.Hal ini sejalan dengan fasilitas, standar sekolah sertakualitas pengajarnya.Sehingga sekolah swasta mampu bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan.

7)      Cara Klasifikasi
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu.
Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh :
Penyelidikan tentang tempramen dan watak manuia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crate dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada dalam tubuhnya. Empat golong tersebut yaitu sanguinis ( banyak darah ) yang sifatnya periang, gembira, optimis, dan lekas berubah-ubah. Kemudian kolerik ( banyk empedu kuning ) adalah manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas mrah, dan agresif. Selanjutnya, flegmatis ( banyak lendirnya ) adalah manusia yang sifatnya tenang, tidak mudah berubah, dan lamban. Terakhir, melankolis ( banyak empedu hitam ) memiliki sifat muram, tidak gembira, dan pesimis.

2.3 Implementasi Paragraf Pada Jenis Tulisan
Berikut diuraikan mengenai penerapan paragraf pada jenis tulisan atau karangan deskrisi, argumentasi, eksposisi, narasi, dan persuasi.
1)      Deskripsi
Deskripsi adalah karangan yang sifatnya melukiskan, menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci.Tujuannya ialah memberikan pelukisan atau gambaran terhadapsesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan hal yang dideskripsikan.
Contoh :
Malam itu, indah sekali.Dilangit, bintang-bintang berkelip-kelip memancarkan cahaya.Hawa dingin menusuk kulit.Sesekali terdengar suara jangkrik.Binatang malam dan kalilawar mengusik sepinya malam.Angin berembus pelan dan tenang.
2)      Argumentasi
Argumentasi adalah karanan yang mengutarakan gagasan, pendapat, dan ide dengan menyertakan alasan-alasan dengan tujuan untuk meyakinkan orang lain ( pembaca ) terhadap gagasan, pendapat, dan ide yang diungkapkan penulis.
Contoh :
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban.Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal.Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.
3)      Eksposisi
Eksposisi adalah karangan yang bertujuan menjelaskan, menerangkan, dan memberitahukan suatu peristiwa atau objek dengan tujuan agar orang lain mengetahuinya (menambah wawasan).
Contoh :
Tim peneliti yang dipimpin Graham Hutchings, seorang kimiawan dari Cardiff University Inggris telah menemukan cara agar reaksi kimia menjadi ramah lingkungan. Mereka menggunkan partikel emas yang masing-masing berukuran 25 nanometer ntuk mengaktifkan oksign dari udara. Oksigen sangat diperlukan dalam proses oksidai. Oksidasi adalah proses penmbahan atom-atom oksigen dalam senyawa karbon untuk menghasilkan produk organic yang bermanfaat. Pada prinsipnya, proses ini akan ramah lingkunan jika menggunakan oksigen murni (O2) dari udara. Dalam reaksi oksidasi, ikatan kimia diantara kedua atom oksigen harus dilepaskan sehingga masing-masing atomnya bebas digunakan dalam reaksi.Hal inilah yang sulit dilakukan.Hampir seluruh reaksi oksidasi yang dilakukan dalam industry menggunakan oksidasi yang berbahaya seperti asam parasetik yang menghasilkan limbah beracun.Oksigen yang telah diaktifkan mudah ditambahkan pada molekul karbon.Dalam berbagai reaksi kimia, cairan digunakan untuk membantu melarutkan reaktan (zat yang direaksikan) dan mendorong atom untuk mengaktifkan oksigen tanpa harus menggunakan bahan-bahan pelarut seperti itu.
4)      Narasi
Narasi adalah karangan yang mengisahkan suatu peristiwa yang disusun secara kronologis ( sistematika waktu ). Wacana narasi disebut juga karangan kisahan karena isinya menceritakan suatu peristiwa atau kisah seseorang.

Contoh :
Tepat ketika tanggal 25 Oktober, sekolahku libur selama tiga hari dan akan berakhir pada tanggal 27 Oktober. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga.Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Kute.Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan.Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang.Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut PantaiK Kute dengan senyumku. Pantai Kute, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air.Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya.Dengan canda tawa, kami saling berbalasan.Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana.Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang.Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.
5)      Persuasi
Persuasi adalah karangan yang sifatnya memengaruhi, mengajak, dan menganjurkan sesuatu pada orang lain ( pembaca ) untuk berbuat atau bertindak sesuai dengan harapan penulis. Dalam wacana persuasi, terdapat kata ajakan seperti ayoatau mari.
Contoh :
Setiap orang normal akan senang pada kebersihan, baik kebersihan lingkungan maupun kebersihan dirinya sendiri. Bahkan bagi umat islam upaya menciptakan kebersihan itu merupakan sebagian dari iman, sehingga orang yang menciptaan kebersihan berarti memperkokoh imanya untuk itulah sebaiknya setiap saat kita harus menjaga dan menciptakan kebersihan agar iman kita semakin tebal.
Setiap saat diri kita harus bersih, baik bersih lahir maupun batin. Demikian pula lingkungan kita.Tempat tinggal kita harus bersih, karena selain enak dipandang mata juga dapat menjaukan diri kita dari bibit penyakit. Oleh karena itu, marilah sama-sama kita ciptakan  budaya hidup bersih pada diri kita sendiri dan lingkungan kita.

  
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Paragraf atau alinea merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan dan membentuk sebuah gagasan.Gagasan itu lebih jelas kalau dilengkapi dengan uraian-uraian tambahan. Setiap kalimat dalam paragraf akan selalu berkaitan satu dengan lainnya untuk membentuk suatu bagian paragraf.
Pembentukkan paragraf yang baik harus memenuhi persyaratan kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.Untuk itu, diperlukan pengembangan paragraf yang baik.Kerangka struktur paragraf dikembangkan berdasarkan peletakan kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas.
Dalam mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa metode atau cara pengembangan, antara lain :
1)      Cara deskripsi
2)      Cara analogi
3)      Cara contoh-contoh
4)      Cara sebab-akibat
5)      Cara perbandingan
6)      Cara pertentangan
7)      Cara klasifikasi
 3.2 Saran
Berdasarkan uraian yang telah ada, penulis menyarankan kepada pembaca agar dalam melakukan proses pengembangan paragraf sebaiknya memperhatikan metode atau cara-cara dalam pengembangannya. Sehingga hasil dari karangan atau tulisan kita merujuk pada bentuk karangan yang baik yang mampu memenuhi syarat-syarat dari sebuah paragraf yang baik, yakni kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.



DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Nursal.2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia Dasar.Pekanbaru : Cendekia Insani Pekanbaru

Hakim, Nursal. 2007. Keterampilan Dasar Menulis.Pekanbaru : Cendekia Insani Pekanbaru

Tukan, Paulus. 2007. Mahir Berbahasa Indonesia SMA Kelas X. Jakarta : Yudistira

Djuharie, O.Setiawan, Suherli. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis : resensi, laporan, buku, skripsi, tesis, artikel, makalah, berita, essei,dll.Bandung : Yrama Widya




3 komentar:

  1. bagus materinya. ijin save kak

    BalasHapus
  2. Nice Gan... Materi nya Bagus...
    Cuma masih kurang metode nya..
    ada 5 lagi. ( Klimaks dan anti-kilmaks, Sudut pandang, proses, umum-khusus, definisi luas.)
    Semoga bisa Membantu..
    Ijin save juga... Heheh

    BalasHapus