BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu bergelut dengan yang namanya kegiatan membaca
bacaan atau teks.Dalam sebuah teks bacaan selalu kita temukan rangkaian
kalimat-kalimat yang membentuk paragraf.Sebagaimana kita mengetahui bahwa,
paragraf itu berlaku pada bahasa tulis.
Paragraf
merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul,
melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian
yang membentuk suatu kalimat.
Pada
umumnya para pelajar ataupun mahasiswa kurang memahami bagaimana cara penulisan
paragraf yang baik dan benar serta dalam pengembangannnyapun juga demikian. Hal
inilah yang melatar belakangi penulis untuk menulis makalah ini, selain juga
untuk memenuhi salah satu tugas sesuai dengan mata kuliah yang sedang
dipelajari dan ditugaskan oleh dosen pembimbing.
1.2
Rumusan
Masalah
Sesuai
dengan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
yang akan dibahas sebagai berikut ;
1) Apakah
pengertian paragraf ?
2) Bagaimanakah
pola pengembangan paragraf ?
3) Bagaimana
implementasi paragraf pada beberapa jenis tulisan ?
1.3
Tujuan
Pembahasan
Tujuan
dari pembahasan ini adalah untuk ;
1) Mengetahui
pengertian paragraf.
2) Mengetahui
bagaimana pola pengembangan paragraf .
3) Mengetahui
implementasi paragraf pada beberapa jenis tulisan.
1.4
Manfaat
dan Kegunaan Pembahasan
Dalam
pembahasan makalah ini ada beberapa manfaat dan kegunaan yang dapat diambil,
yakni kita dapat mengetahui pengertian paragraf dan metode-metode yang
digunakan dalam pengembangan paragraf
sehingga kita dapat mengaplikasikannya dalam pembuatan artikel, makalah,
dan karangan, serta yang lainnya.
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Paragraf
Paragraf
merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan antara satu
kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam membahas sebuah topik.
Menurut
Gorys Keraf paragraf sama dengan alinea, yakni kesatuan pikiran dari beberapa
kalimat yang bertalian untuk membentuk sebuah gagasan (1980 : 25).
Berdasarkan pernyataan tersebut,
paragraf adalah bagian-bagian teks atau bacaan yang terdiri atas
kalimat-kalimat yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk sebuah
gagasan.Dengan kata lain kalimat-kalimat tersebut merupakan unsur pembentuk
paragraf.
Menurut Soedjito, paragraf adalah
bagian dari karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berhubungan secara
utuh dan terpadu serta kesatuan pikiran (Masur, N1990 : 127).
Pendapat Soedjito ini hampir sama
dengan pendapat pakar sebelumnya, Gorys Keraf. Paragraf merupakan perpaduan
atau gabungan dari beberapa kalimat yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan dalam sebuah topik.
Sementara itu, Richard M. Weaver
menjelaskan dalam bukunya Composition
kedudukan paragraf dalam komposisi sebagai berikut :
The paragraph is a kind of division
and paragraphing is away of separating out the parts of a composition standing
between the sentence as a unit at one and of the scale and section or chap at
the other, the paragraph has the useful role of organizing our thoughts into
groups of intermediate size.
Paragraf
itu semacam pembagian dan pembuatan paragraf itu merupakan satu cara untuk
membeda-bedakan bagian-bagian dari satu karangan. Paragraf itu merupakan bagian
yang berada diantara kalimat sebagai suatu kesatuan yang kecil dengan bab sebagai
bagian yang lebih besar. Paragraf itu memegang peranan penting untuk
mengorganisasikan pikiran-pikiran kita kedalam bagian-bagian atau kelompok.
Hal
ini menunjukkan bahwa paragraf itu terdiri dari kalimat-kalimat yang
membicarakan topik atau tema tertentu.Paragraf itu ialah hubungan antara kalimat yang satu
dengan yang lain dalam suatu rangkaian, dan juga bisa disebut dengan penuangan
ide penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain
yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topik atau tema.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa, paragraf adalah kumpulan kalimat yang
memiliki sebuah ide pokok dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas dari ide
pokoknya serta memiliki unsur kelengkapan kalimat untuk mendukung
penjelasan-penjelasan mengenai ide pokoknya.
Dalam
suatu paragraf yang baik dituntut oleh adanya syarat-syarat berikut :
1).
Kepaduan paragraf ( koherensi )
Adalah adanya kemampuan untuk
merangkai kalimat sehingga berkaitan satu sama lain sehingga logis dan serasi.
Contoh : Remaja mempunyai banyak
potensi untuk dikembangkan. Remaja terkadang tidak menyadari bahwa ia memiliki
banyak kelebihan yang bisa digali dan diberdayakan guna menyongsong masa depan.
Mereka perlu bantuan untuk dimotivasi dan diberi wawasan. Anak-anak muda lewat
potensinya adalah penggengam masa depan yang lebih baik dari para pendahulunya.
2). Kesatuan paragraf
Yang dimaksud kesatuan adalah tiap
pargaraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat
utama.Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf
itu itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.
Contoh:PBB menetapkan 12 Agustus
sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri
sedunia yang menangani masalah remaja di portugal 1998. Tujuannya guna memicu
kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup, pendidikan
dan kenakalan remaja.
3). Kelengkapan paragraf
Sebuah paragraf dikatakan lengkap
apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk
menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama.Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu
berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain.
2.2 Pengembangan
Paragraf
Sebelumnya
sudah kita ketahui bahwa paragraf membahas mengenai sebuah topik atau
tema.Setiap kalimat dalam rangka paragraf, bertumpu pada satu pokok
pembicaraan.Paragraf merupakan bagian dari karangan atau bagian dari tuturan
(pokok pembicaraan) yang terdiri dari satu kalimat utama dan beberapa kalimat
penjelas.
Kalimat
utama adalah pernyataan yang menjadi inti cerita atau gagasan utama dalam
sebuah paragaf.Sedangkan, kalimat penjelas merupakan pernyataan yang
menjelaskan gagasan utama atau pernyataan-pernyataan yang mendukung,
menjelaskan atau melengkapi kalimat utama dalam sebuah paragraf.Dalam sebuah
paragraf hanya ada satu kalimat utama. Biasanya kalimat utama diletakkan diawal
kalimat (deduktif), atau kalimat utama terletak diakhir paragraf ( induktif ),
serta kalimat utama tercakup dalam keseluruhan paragraf (deduktif- induktif ).
Unsur
kelengkapan paragraf mengacu pada adanya pikiran utama yang berwujud kalimat
utama dan pikiran penjelas yang berwujud kalimat-kalimat
penjelas.Kalimat-kalimat penjelas haruslah menunjang kejelasan kalimat
utama.Paragraf dinyatakan sebagai paragraf tidak lengkap jika tidak
dikembangkan secara baik. Oleh karena itu, unsur kelengkapan itu sering pula
disebut pengembangan, bahkan ada yang menyebut perkembangan (lihat Akhadiah
M.K. dkk, 1991/1992; Soeparno, Haryadi, dan Suhardi, 2001; Keraf, 1981)
Perlu
kita ketahui bahwa pengembangan paragraf memegang peranan penting dalam proses
menulis ( mengarang ). Karena mengarang adalah proses dari mengembangkan
kalimat topik.
2.2.1 Metode Pengembangan Paragraf
Pengembangan
paragraf adalah suatu paragraf yang menghendaki adanya pengembangan atau
perluasan yang berintikan kalimat utama.Metode pengembangan paragraf adalah
cara-cara bagaimana kita mengembangkan suatu paragraf.
Dalam
melaksanakan pengembangan paragraf biasanya diawali dengan mengubah topik
cerita menjadi sebuah kalimat tunggal yang bersifat umum.dimana kalimat ini
masih menghendaki penjelasan, kalimat inilah yang disebut dengan kalimat utama.
Setelah kalimat utama tersebut dijadikan permulaan paragraf, maka langkah
selanjutnya ialah menguraikan kalimat-kalimat yang sesuai dengan kalimat
utama.Kalimat inilah yang disebut kalimat penjelas.
Pengembangan
paragraf dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu ;
1)
Cara Definisi
Cara definisi adalah pengembangan
paragraf melalui pengungkapan penjelasan atau pengertian dari suatu masalah
yang dibicarakan, serta diungkapkan dari berbagai sudut pandang.
Kata-katayang
digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi, antara lain adalah, ialah, yaitu.
Contoh
:
Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas
beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu
kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya
terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang
biasa kita kenal dengan kalimat utama.
2)
Cara Analogi
Analogi
adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang
memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan
kiasan.
Kata-kata
kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya,
seperti dan bagaikan.
Contoh
:
Bahasa bukan merupakan tujuan dalam
penulisan karangan ilmiah.Bahasa hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan
ilmiah yang diungkapakan dalam karangan tersebut dapat dipahami oleh pembaca
dengan baik. Oleh sebab itu,sebelum karangan itu sampai ketangan
pembaca,penulis karang tersebut harus memeriksa bahasa yang digunakannya, baik
dari segi ketetapan pemilihan kata dan istilah maupun dari segi gramatikal
satuan-satuan struktur bahasa, misalnyastuktur satuan kata, frasa klausa, kalimat,
dan alinea atau paragraph dan juga pemakaiaan ejaan dan tanda baca secara
tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada unsur-unsur bahasa
tersebut,besar kemungkinan pembaca tidak dapat memahami gagasan ilmiah yang
disampaikannya itu dengan baik. Hal ini dapat diibaratkan dengan kendaraan yang digunakan untuk mencapai tujuan
perjalanan yang jauh. Sebelum berangkat,orang yang akan bepergian dengan
kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi kendaraannya, baik yang berkaitan
dengan rem, versneling, roda, ban, bensin dan sebagainya.kalau perlu orang itu
harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk diperiksa agar yang bersangkutan
selamat sampai ketempat tujuan.
3)
Cara Contoh-Contoh
Contoh-contoh
disajikan sebagai gagasan penjelas untuk mendukung atau memperjelas gagasan
umum agar mudah dipahami oleh pembaca.
Kata,
seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain
merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf
dengan contoh.
Contoh
:
Tak ada seorang pun yang tak ingin
kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi didunia ini berlaku hukum
keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja
waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya : Bapak G memimpin sebuah
lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak
istana, setiap anak punya mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak
laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai
dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental.
4)
Cara Sebab Akibat
Cara
sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan paragraf cara ini
dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan penjelas, atau
sebaliknya disajikan akibat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebab
sebagai gagasan penjelas.
Kata
yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya,
oleh karena itu dan karena.
Contoh
:
Pertama kali pindah kekota ia adalah
anak yang baik, tahun pertama ia masuk Kuliah, ia mulai merokok, malam minggu
kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah
mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport
sering dipakai beli ganja, kuliah sering bolos, akibatnya hasil ujian jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani
menjual barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.
5)
Cara Perbandingan
Cara
perbandingan merupakan sebuah pengembangan paragraf yang dilakukan dengan membandingkan
guna memperjelas suatu paparan.
Biasanya
menggunakan ungkapan seperti, serupa dengan, seperti halnya, demikian
juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Contoh
:
Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan
modern. Masyarakat primitif dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan
yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya
tidak ada dilingkungannya,maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat
tetangganya dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang
diperluka untuk memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu
berupa batu, tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual.Sedangkan masyarakat modern memperoleh
kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa. Alat-alat yang
diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk
memeperolehnya.
6)
Cara Pertentangan
Yaitu
cara pengembangan paragraf yang biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan,
sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contoh
:
Sekolah tinggi (umum) berbeda dengan
sekolah swasta.Perbedaan itu dapat dilihat dari segi biaya sekolah, fasilitas,
standar sekolah serta kualitas pengejarannya.Untuk sekolah umum biayanya mampu
dicapai bagi semua kalangan masyarakat.Akan
tetapi, fasilitas yang ditawarkan kurang memadai bagi kelangsungan sistem
belajar mengajar.Sedangkan, sekolah
swasta biaya yang ditawarkan hanya mampu mencapai batas keuangan beberapa
kalangan masyarakat, artinya kalangan orang mampu.Hal ini sejalan dengan
fasilitas, standar sekolah sertakualitas pengajarnya.Sehingga sekolah swasta
mampu bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan.
7)
Cara Klasifikasi
Cara
klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan
ciri-ciri tertentu.
Kata-kata
ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi
menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh
:
Penyelidikan tentang tempramen dan
watak manuia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crate dan Galenus
mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi
menjadi empat golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada dalam
tubuhnya. Empat golong tersebut yaitu sanguinis ( banyak darah ) yang sifatnya
periang, gembira, optimis, dan lekas berubah-ubah. Kemudian kolerik ( banyk
empedu kuning ) adalah manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas mrah,
dan agresif. Selanjutnya, flegmatis ( banyak lendirnya ) adalah manusia yang
sifatnya tenang, tidak mudah berubah, dan lamban. Terakhir, melankolis ( banyak
empedu hitam ) memiliki sifat muram, tidak gembira, dan pesimis.
2.3 Implementasi Paragraf Pada Jenis Tulisan
Berikut diuraikan mengenai penerapan
paragraf pada jenis tulisan atau karangan deskrisi, argumentasi, eksposisi,
narasi, dan persuasi.
1) Deskripsi
Deskripsi
adalah karangan yang sifatnya melukiskan, menggambarkan sesuatu dengan jelas
dan terperinci.Tujuannya ialah memberikan pelukisan atau gambaran
terhadapsesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah melihat,
mendengar, dan merasakan hal yang dideskripsikan.
Contoh
:
Malam itu, indah sekali.Dilangit,
bintang-bintang berkelip-kelip memancarkan cahaya.Hawa dingin menusuk
kulit.Sesekali terdengar suara jangkrik.Binatang malam dan kalilawar mengusik
sepinya malam.Angin berembus pelan dan tenang.
2) Argumentasi
Argumentasi
adalah karanan yang mengutarakan gagasan, pendapat, dan ide dengan menyertakan
alasan-alasan dengan tujuan untuk meyakinkan orang lain ( pembaca ) terhadap
gagasan, pendapat, dan ide yang diungkapkan penulis.
Contoh :
Pantai Parangtritis memang memiki
keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering
menelan korban.Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja
menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni
dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal.Padahal, ada penjelasan ilmiah
di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa
penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul,
adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per
jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban
tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali
Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang
Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya
selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak
menimbulkan korban mati tenggelam.
3) Eksposisi
Eksposisi
adalah karangan yang bertujuan menjelaskan, menerangkan, dan memberitahukan
suatu peristiwa atau objek dengan tujuan agar orang lain mengetahuinya (menambah
wawasan).
Contoh
:
Tim peneliti yang dipimpin Graham
Hutchings, seorang kimiawan dari Cardiff University Inggris telah menemukan
cara agar reaksi kimia menjadi ramah lingkungan. Mereka menggunkan partikel
emas yang masing-masing berukuran 25 nanometer ntuk mengaktifkan oksign dari
udara. Oksigen sangat diperlukan dalam proses oksidai. Oksidasi adalah proses
penmbahan atom-atom oksigen dalam senyawa karbon untuk menghasilkan produk
organic yang bermanfaat. Pada prinsipnya, proses ini akan ramah lingkunan jika
menggunakan oksigen murni (O2) dari udara. Dalam reaksi oksidasi,
ikatan kimia diantara kedua atom oksigen harus dilepaskan sehingga
masing-masing atomnya bebas digunakan dalam reaksi.Hal inilah yang sulit
dilakukan.Hampir seluruh reaksi oksidasi yang dilakukan dalam industry
menggunakan oksidasi yang berbahaya seperti asam parasetik yang menghasilkan
limbah beracun.Oksigen yang telah diaktifkan mudah ditambahkan pada molekul
karbon.Dalam berbagai reaksi kimia, cairan digunakan untuk membantu melarutkan
reaktan (zat yang direaksikan) dan mendorong atom untuk mengaktifkan oksigen
tanpa harus menggunakan bahan-bahan pelarut seperti itu.
4) Narasi
Narasi
adalah karangan yang mengisahkan suatu peristiwa yang disusun secara kronologis
( sistematika waktu ). Wacana narasi disebut juga karangan kisahan karena
isinya menceritakan suatu peristiwa atau kisah seseorang.
Contoh
:
Tepat ketika tanggal 25 Oktober,
sekolahku libur selama tiga hari dan akan berakhir pada tanggal 27 Oktober. Aku
dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan
keluarga.Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Kute.Pagi-pagi aku telah
berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan.Sepanjang
perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang.Betapa senangnya aku ketika
sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut PantaiK Kute dengan
senyumku. Pantai Kute, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa
menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air.Kuambil air dan
aku ayunkan ke mukanya.Dengan canda tawa, kami saling berbalasan.Puas rasanya,
terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan
seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini.
Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana.Hari pun mulai sore
menandakan perpisahan dan kembali pulang.Tak rela rasanya kebahagiaan ini
akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.
5) Persuasi
Persuasi
adalah karangan yang sifatnya memengaruhi, mengajak, dan menganjurkan sesuatu
pada orang lain ( pembaca ) untuk berbuat atau bertindak sesuai dengan harapan
penulis. Dalam wacana persuasi, terdapat kata ajakan seperti ayoatau mari.
Contoh :
Setiap orang normal akan senang pada
kebersihan, baik kebersihan lingkungan maupun kebersihan dirinya sendiri.
Bahkan bagi umat islam upaya menciptakan kebersihan itu merupakan sebagian dari
iman, sehingga orang yang menciptaan kebersihan berarti memperkokoh imanya
untuk itulah sebaiknya setiap saat kita harus menjaga dan menciptakan
kebersihan agar iman kita semakin tebal.
Setiap saat diri kita harus bersih,
baik bersih lahir maupun batin. Demikian pula lingkungan kita.Tempat tinggal
kita harus bersih, karena selain enak dipandang mata juga dapat menjaukan diri kita
dari bibit penyakit. Oleh karena itu, marilah sama-sama kita ciptakan budaya hidup bersih pada diri kita sendiri
dan lingkungan kita.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Paragraf
atau alinea merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan dan
membentuk sebuah gagasan.Gagasan itu lebih jelas kalau dilengkapi dengan
uraian-uraian tambahan. Setiap kalimat dalam paragraf akan selalu berkaitan
satu dengan lainnya untuk membentuk suatu bagian paragraf.
Pembentukkan
paragraf yang baik harus memenuhi persyaratan kesatuan, kepaduan, dan
kelengkapan.Untuk itu, diperlukan pengembangan paragraf yang baik.Kerangka
struktur paragraf dikembangkan berdasarkan peletakan kalimat utama dan
kalimat-kalimat penjelas.
Dalam
mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa metode atau cara
pengembangan, antara lain :
1)
Cara deskripsi
2)
Cara analogi
3)
Cara contoh-contoh
4)
Cara sebab-akibat
5)
Cara perbandingan
6)
Cara pertentangan
7)
Cara klasifikasi
3.2 Saran
Berdasarkan uraian yang telah ada,
penulis menyarankan kepada pembaca agar dalam melakukan proses pengembangan
paragraf sebaiknya memperhatikan metode atau cara-cara dalam pengembangannya.
Sehingga hasil dari karangan atau tulisan kita merujuk pada bentuk karangan
yang baik yang mampu memenuhi syarat-syarat dari sebuah paragraf yang baik,
yakni kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Nursal.2010. Kemampuan
Berbahasa Indonesia Dasar.Pekanbaru : Cendekia Insani Pekanbaru
Hakim, Nursal. 2007. Keterampilan
Dasar Menulis.Pekanbaru : Cendekia Insani Pekanbaru
Tukan, Paulus. 2007. Mahir
Berbahasa Indonesia SMA Kelas X. Jakarta : Yudistira
Djuharie, O.Setiawan, Suherli. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis : resensi, laporan, buku, skripsi, tesis,
artikel, makalah, berita, essei,dll.Bandung : Yrama Widya
mantap gan
BalasHapusbagus materinya. ijin save kak
BalasHapusNice Gan... Materi nya Bagus...
BalasHapusCuma masih kurang metode nya..
ada 5 lagi. ( Klimaks dan anti-kilmaks, Sudut pandang, proses, umum-khusus, definisi luas.)
Semoga bisa Membantu..
Ijin save juga... Heheh