Jumat, 24 Oktober 2014

Puisi

TEDUH. . .


kekosongan datang menghampiri dan merenggut semua
takut . . .
marah . . .
rasa itu meremukan tulang ini begitu saja
seperti tak seorang pun memandang kemari
sendiri dalam dunia kelam
tangislah yang menemani
dalam kesendirian ini
Kelam dingin tak terasa
lamunan jiwa mengambang entah pergi kemana
kacau seperti puing-puing tak berwujud
hati selalu menemukan kebuntuhan dan takut yang meraja

kesenjangan hati ini semakin menjadi-jadi
rasa ituTuhan datatang lagi...,
mengapa mereka begitu mudah mendapatkannya
kukatupkan kedua tangan
mencoba menemukaMu Tuhan
tak ada siapa-siapa
hanya kekosongan yang di awalnya
terus mencari, meleburkan kekelaman, menerobos kegelapan jiwa
kudengan seruan penyejuk jiwa ku’
 hanya gemerisik air yang terdengar kala itu
berselimutkan penyemangat jiwa
menenangkan hati ini
Engkau memeluk erat jiwa kelam ku Tuhan
ternyata itu benar
bahwa engkau tidak jauh dari ku
teduhlah kini aku Tuhan

dalam balutan kasih mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar