Jumat, 24 Oktober 2014

Perkembangan anak usia 2-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Umur 2 sampai 6 tahun adalah anak usia dini (early childhood) atau tahun-tahun pra sekolah atau masa menjalani Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), baik formal maupun nonformal. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan dan pengembangan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun. Kegiatan itu dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
            Seperti bayi dan balita, Anak-anak prasekolah tumbuh dengan cepat, baik secara fisik maupun kognitif. Dengan perubahan yang cepat itu, bukan tidak mungkin seorang yang tadinya gemuk pendek dan hampir tidak dapat berbicara tiba-tiba menjadi seorang anak yang lebih tinggi dan ramping yang mampu berbicara secara baik dan lancar. Terutama terlihat pada anak usia dini adalah kenyataan bahwa perkembangannya benar-benar terintegrasi baik secara biologis, psikologis, maupun perubahan sosial yang terjadi saat ini (serta sepanjang sisa masa hidup) yang saling terkait.
            Usia prasekolah memberikan contoh luar biasa bagaimana anak-anak memainkan peran aktif dalam pengembangan kognitif mereka sendiri, khususnya dalam memahami,menjelaskan, mengorganisasikan, memanipulasi, membangun, dan memprediksi. Anak-anak prasekolah mengalami kesulitan mengendalikan perhatian mereka sendiri dan fungsi memori, bingung dalam menampilkan diri, dangkal dengan realitas, dan fokus pada satu aspek pengalaman pada suatu waktu. Anak-anak sekolah cenderung membuat kesalahan lintas budaya yang sama karena kemampuan kognitif yang belum matang. Maka kita perlu mengetahui bagaimana sajakah perkembangan anak-anak usia 2-6 tahun tersebut

1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut ;
1.      Bagaimanakah perkembangan peserta didik usia 2-6 tahun?

1.3  Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk ;
1.      Mengetahui perkembangan apa sajakah yang dialami oleh peserta didik usia 2-6 tahun.

1.4  Manfaat dan Kegunaan Pembahasan
1.      Kita dapat mengetahui informasi mengenai perkembangan peserta didik usia 2-6 tahun.
2.      Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi perkembangan peserta didik usia 2-6 tahun.

A.    Perkembangan Fisik
1.      Perkembangan Fisik Pada Usia 2-5 Tahun
Sigmud Freud pakar Psikoanalisa (ahli jiwa) dari Jerman menyebutkan masa 2-5 tahun, adalah masa dimana manusia mulai mengembangkan kepribadian dan identitas dirinya. Perkembangan mental yang kompleks dialami anak pada usia ini. Mereka mulai belajar tentang nilai dan norma – norma. Masalah mental yang dipunyai dapat dilihat dari usia 2 – 5 tahun ini.
Selepas masa bayi ( mulai usia 2 tahun) terjadi perubahan fisik secara drastis. Perubahan yang menonjol antara lain :
• Wajah anak memang tetap mungil tetapi dagu agak lebih jelas dan leher tampak memanjang
• Tubuh mereka cenderung kerucut dengan perut yang rata, tidak buncit seperti waktu bayi.
• Bentuk dada lebih bidang dan rata, dan bahu mereka lebih lusa dan persegi
• Bentuk lengan dan kaki lebih panjang dan lebih lurus , tangan kaki lebih lurus, tangan dan kaki tumbuh lebih besar.
• Jaringan otot menjadi lebih besar , lebih kuat dan lebih berat meskipun anak terlihat lebih kurus meskipun beratnya bertambah
• Pernafasan mereka lebih lambat dan dalam karena paru – paru mereka berkembang sepenuhnya.
• Detak jantung mereka lebih pelan dan teratur dibandingkan pada saat mereka masih bayi.
• Khususnya pada anak laki – laki tekanan darahnya meningkat.
• Kandung kemih, tempat menyimpan air kencing bertambah besar ukurannya sehingga anak bisa lebih lama menahan kencingnya. Selain ukuran, anak juga semakin mahir mengendalikan kandung kemihnya dan pada usia 4 tahun mereka bisa menahan kencing sehingga tidak mengompol di kasur.
Dapat di kelompokkan juga perkembangan fisik khususnya pola tingkah laku peserta didik usia 2-6 tahun, sebagai berikut:

Usia < 3tahun
A. Perkembangan fisik
- Keterampilan fisik berkembang dengan cepat- duduk dan merayap; merangkak
- Mulai untuk berjalan dan berlari
- Keterampilan motorik yang berkembang dengan baik: dapat mengambil objek yang kecil dari dalam tumpukan
- Mengatur sendok atau garpu untuk memberi makan
- Mulai dapat menggenggam dan melepaskan suatu objek

Usia 3 - < 4 tahun
a. Perkembangan fisik
- Peningkatan keterampilan fisik
- Mengendarai suatu sepeda roda tiga
- Mondar-mandir naik turun tangga,dengan kakiyang bergonta-gantian
- Berlari
- Melompat dengan kedua kaki
- Berjalan pada balok keseimbangan
- Memanjat pada peralatan bermain
- Dapat melepaskan pakaian dan juga berpakaian sendiri
- Menangkap bola dengan dengan menggunakan lengan
- Berjalan mundur dan pada bagian atas ujung jari kaki
- Memegang krayon dengan jari

2. Perkembangan Fisik Pada Usia 6 Tahun
• Rata-rata tinggi badan anak usia 6 tahun adalah 112,5 cm, dan rata-rata berat badan anak usia 6 tahun mencapai 21 Kg.
• Gigi permanen mulai tumbuh dan anak secara bertahap kehilangan gigi desi dua.
• Banyaknya anak yang tidak menyukai sayuran, biasanya hanya 1 jenis makanan, yang disukai orang tua memiliki peranan penting dalam mempengaruhi pilihan anak terhadap makanan.
• Anak memiliki kendala penuh terhadap kandung kemih dan defekasi, enurisis Nokturnal (mengompol) terjadi pada 15% anak berusia 6 tahun.

Usia 5 - < 6 tahun
a. Perkembangan fisik
- Melompat dengan kaki yang saling bergantian
- Mengendarai sepeda roda dua
- Melakukan lemparan dengan wajar dan teliti
- Menangkap bola dengan menggunakan tangan
- Melakukan putaran atau berjungkir balik
- Mengambil bagian didalam permainan yang menuntut keterampilan fisik
- Adanya peningkatan perkembangan otot yang kecil; koordinasi antara mata dan tangan yang berkembang dengan baik
- Peningkatan dalam pengusaan motorik halus; dapat menggunakan palu, pensil, gunting, dan lain-lain
- Dapat menjiplak gambar geometris
- Memotong pada garis
- Mencetak beberapa surat
- Dapat bermain pasta dan lem
- Mulai kehilangan gigi ( ganti gigi)
- Pekerjaan keterampilan tangan yang semakin baik
Ada beberapa pengaruh penting pada perkembangan fisik selama masa prasekolah adalah perubahan kemampuan otak, keterampilan motorik kasar dan halus, serta kesehatan anak.

Perkembangan Otak
Perkembangan otak dan sistem syaraf pada anak usia dini juga terus berlangsung dramatis. Otak dan system syaraf anak-anak berkembang lebih baik, disertai dengan perkembangan perilaku dan kognitif yang lebih kompleks. Otak manusia terdiri dari 2 bagian, yaitu belahan otak kanan dan otak kiri yang bersifat lateral. Secara khusus, bahasa, menulis, logika, dan keterampilan matematika tampaknya terletak di belahan otak kiri; sedangkan kreativitas, fantasi, artistik, dan keterampilan musik tampaknya terletak di belahan otak kanan.

Berikut ini merupakan perkembangan otak tahun ke 3 dan ke 4.
a.    Tahun Ketiga
Pada tahun ketiga umur anak sudah mulai lincah dan berlari kesana kemari. Pada umur tiga tahun kecerdasan motorik kasarnya meningkat. Perkembangan otak pada umur ini ditekankan pada limbik kiri bagian dalam . Dalam pergaulan sosialnya ia seperti ingin memiliki semuanya. Keakuannya begitu tinggi dan kepemilikannya tidak boleh diganggu, serta milik anak-anak tetangga pun kalau perlu direbutnya. Atau paling tidak ia merengek-rengek minta dibelikan mainan seperti itu. Pola makannya mulai lahap karena percepatan pembesaran fisik paling drastis terjadi pada umur tiga tahun ini.
b.   Tahun Keempat
Pada tahun keempat ini perkembangan anak masih berada di sekitar limbik kirinya namun sekarang berpindah ke bagian luarnya. Kecerdasan motorik halusnya mulai berkembang pada umur ini. Daya ingatnya semakin lengkap pada umur ini. Ransangan seperti cerita pengantar tidur, mendengarkan lagu anak-anak, pengenalan huruf dan angka, keterampilan menjahit, keterampilan melipat, bermain puzzle, dan belajar mewarnai sangat diperlukan untuk anak umur empat tahun.
Mereka juga sangat suka dibawa kelapangan dangan areal bermain yang lebih lapang. Melakukan permainan gerakan yang lebih maju sudah sangat diperlukan seperti: bersepeda roda dua, senam berirama, berlatih bela diri, bermain sepak bola, dan mulai belajar berenang. Pada umur empat tahun ini anak-anak mulai mengerti tentang kesenangan, mengenal selera masakan, dan memiliki kesadaran bermanja-manja dan memerlukan perlindungan. pada umur ini sifat kedermawanan mulai muncul.

Keterampilan Motorik
Keterampilan motorik adalah kemampuan fisik atau keterampilan motorik kasar yang meliputi berjalan, melompat, meloncat, berputar, melempar, menyeimbangkan, dan menari yang melibatkan penggunaan gerakan tubuh besar. Keterampilan halus meliputi menggambar, menulis, dan mengikat tali sepatu, dan aktivitas yang melibatkan penggunaan gerakan tubuh kecil. Kedua keterampilan motorik kasar dan halus berkembang dan disempurnakan pada anak usia dini.
1) Keterampilan Motorik Usia 2-4 Tahun
a. Motorik Kasar
a. Mengambil benda kecil diatas nampan tanpa menjatuhkan
b. Menangkap bola besar dengan tangan lurus kedepan
c. Memanfaatkan bahu dan siku pada saat melempar bola hingga 3 meter
d. Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik
e. Berdiri dengan kedua tumit dirapatkan dan tangan disamping , tanpa kehilangan keseimbangan
f. Berjalan menyusuri papan dengan menempatkan satu kaki di depan kai yang lain
g. Melompat sejauh 1 meter atau lebih dari posisi berdiri semula.
h. Melompat dengan satu kaki
i. Mengendarai sepeda roda tiga dengan melalui tikungan yang lebar
b. Motorik Halus
1. Menggunting kertas menjadi dua bagian
2. Menggambar lingkaran tetapi masih belum teratur
3. Jika di beri gambar kepala dan badan manusia yang belum lengkap, anak akan mampu menambahkan paling tidak 2 bagian tubuh.
4.Mencuci dan mengelap tangan sendiri
5. Mengaduk cairan dengan menggunakan sendok
6. Menuang air dari teko kecil ke gelas /cangkir tanpa tumpah
7. Membawa sesuatu menggunakan penjepit
8. Memegang sendok garpu dengan cara menggenggam
9. Membuka kancing baju dan melepas ikatan tali sepatu
     2) Keterampilan Motorik Usia 4-6 Tahun
            a. Motorik Kasar
1. Menyentuh jari kaki tanpa menekuk lutut
2. Berdiri jinjit dengan tangan di pinggang
3.Mengayuh satu kaki kedepan atau kebelakang tanpa kehilangan keseimbangan.
4. Berjalan pada garis yang sudah dibuat
5. Melompat dengan satu kaki secara bergantian, salah satu kaki kedepan dan kaki lainnya ke belakang atau sebaliknya atau melompat, lalu bertumpu pada salah satu kaki selama 3 detik dan sebalinya secara bergantian
6. Berlari langsung menendang bola
7. Melambungkan bola tennis dengan satu tangan lalu menangkapnya dengan dua tangan.
b. Motorik Halus
1. Memasukan surat ke amplop
2. Membentuk berbagai obyek dengan tanah liat atau lilin malam
3. Mencuci tangan dan mengeringkannya tanpa bantuan.
4.Mencuci wajah dan mengeringkannya tanpa bantuan dan tanpa membasahi baju
5. Memasukan ke lubang jarum
6. Berlari langsung menendang bola

Kesehatan Anak
Anak-anak prasekolah umumnya cukup sehat, tetapi sebagian mengalami masalah-masalah medis. Penyakit ringan khas yang biasanya di derita berlangsung tidak lebih dari 14 hari, termasuk pilek, batuk, dan sakit perut. Penyakit pernafasan paling umum di derita oleh anak-anak pada usia ini karena paru-paru mereka memang masih rentan. Kebanyakan penyakit anak-anak biasanya tidak memerlukan perhatian dokter atau perawat. Selain itu, penyakit ringan dapat membantu anak-anak untuk belajar menghadapi keterampilan, khususnya bagaimana menghadapi ketidaknyamanan fisik dan marabahaya.
      Penyakit utama dari anak usia dini yang parah dan berlangsung lebih lama dari 14 hari, termasuk influenza, radang paru-paru, kanker. Selain masalah fisik, anak-anak yang menderita penyakit jangka panjang memiliki hambatan psikologis yang signifikan untuk mengatasinya. Termasuk memperlambat perkembangan, kecemasan, dan rasa sakit.
Kebanyakan dari kematian pada anak usia dini lebih dominan karena cedera ketimbang akibat penyakit. Di beberapa bahkan hampir di semua Negara, penyebab yang paling umum adalah kecelakaan yang mematikan bagi anak-anak prasekolah, baik kecelakaan mobil, sepeda motor. Penyebab lain dari dari kematian anak-anak prasekolah adalah tenggelam, tercekik, dibakar, diracun, dan jatuh dari ketinggian.
Petualangan anak-anak sering melampaui pemahaman mereka tentang bahaya yang melekat dalam berbagai kegiatan dan situasi. Oleh karena itu, pengawasan orang dewasa yang memadai sangat diperlukan setiap saat, baik di rumah, tempat penitipan anak, maupun di tempat bermain.

B. Perkembangan Sosial
1. Kelahiran - < 3 tahun
- Bereaksi terhadap orang lain
- Menikmati pada saat bergaul dengan anak-anak yang lain
- Dapat memelihara keterampilan dengan anak yang lain untuk suatu periode yang sangat pendek
- Mampu berbagi tanpa perlu membujuk
- Menunjukan kemampuan yang sangat kecil untuk menunda kepuasan
- Dapat meniru tindakan dari orang lain
- Mulai untuk melibatkan diri pada permainan yang paralel

2. Usia 3 - < 4 tahun
- Menjadi lebih sadar akan diri sendiri
- Mengembangkan perasaan dengan rendah hati
- Menjadi sadar akan rasial dan perbedaan seksual
- Dapat mengambil arah, mengikuti beberapa aturan
- Memiliki perasaan yang kuat kearah rumah dan keluarga
- Menunjukan suatu pertumbuhan dalam hal perasaan atau pengertian dari kepercayaan pada diri sendiri
- Bermain paralel; mulai bermain permainan yang memerlukan kerjasama
- Memiliki teman bermain khayalan
3. Usia 5 - < 6 tahun
- Menyatakan gagasan yang kaku tentang peran jenis kelamin
- Memiliki teman baik, meskipun untuk jangka waktu yang pendek
- Sering bertengkar tetapi dalam waktu yang singkat
- Dapat berbagi dan mengambil giliran
- Ikut ambil bagian dalam setiap kegiatan pengalaman disekolah
- Mempertimbangkan setiap guru merupakan hal yang sangat penting
- Ingin menjadi yang nomor satu
- Menjadi lebih posesif terhadap barang-barang kepunyaannya
C. Perkembangan Emosional
1. Kelahiran - < 3 tahun
- Tidak dapat memaklumi prustasi
- Mudah menangis atau berteriak
- Sering tidak mampu mengendalikan dorongan atau gerakan hati
- Mulai untuk menyatakan kasih sayang
- Membutuhkan suatu rutinitas dan rasa aman
- Mulai untuk merasakan emosi dari anak yang lain
- Mulai dapat menyatakan diri sendiri, kadang kadang dengan tegas
2. Usia 3 - < 4 tahun
- Dapat memklumi beberapa prustasi
- Mulai mengembangkan pengendalian diri
- Menghargai kejutan dan peristiwa tertentu
- Mulai menunjukan selera humor
- Mulai mengungkapkan tentang kasih sayang secara terang-terangan
- Takut akan gelap, merasa diabaikan, atau pada situasi yang belum dikenal

3. Usia 5 - < 6 tahun
- Dapat menyatakan perasaan
- Dapat mengendalikan agresi dengan lebih baik
- Menyatakan selera humor didalam lelucon, kata-kata omong kosong
- Belajar mengenai hal-hal yang benar dari hal-hal yang salah
- Mulai dapat menyatakan

D. Perkembangan Kognitif
Kognisi artinya kemampuan berfikir, kemampuan menggunakan otak. Perkembanagn kognisi berarti perkembangan anak dalam menggunakan kekuatan berfikirnya. Dalam perkembangan kognitif, anak dalalam hal ini otaknya mulai mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar dan mengingat.
Menurut Piaget perkembangan kognitif terjadi antara umur 2 dan 7 tahun sebagai tahap praoperasional. Pada tahap ini anak-anak meningkatkan penggunaan bahasa dan simbol lainnya, mereka meniru perilaku dan permainan orang dewasa. Anak-anak mengembangkan daya tarik dengan bahasa atau kata-kata baik dan buruk. Anak-anak juga memainkan permainan membuat-percaya: menggunakan kotak kosong sebagai mobil, bermain dalam keluarga dengan saudara, memelihara persahabatan imajiner. Piaget juga menggambarkan tahap praoperasional dalam hal apa yang anak-anak tidak bisa lakukan.
   Setelah melewati masa praoperasional, anak memasuki fase operasional. Piaget menggunakan istilah operasional untuk mengacu pada kemampuan reversible, bahwa anak-anak belum berkembang. Anak-anak pada tahap ini, menurut pendapat Piaget, membuat pemikiran magis berdasarkan kemampuan dan persepsi indera mereka sendiri dan mudah disesatkan.anak-anak terlibat dalam pemikiran magis, misalnya ketika berbicara dengan orang tua mereka melalui telepon dan kemudian meminta hadiah, mengharapkan untuk memperoleh hadiah melalui pembicaraan telepon itu.
Piaget percaya bahwa kemampuan kognitif anak-anak prasekolah dibatasi oleh egosentrisme atau ketidakmampuan untuk membedakan antara titik pandang mereka sendiri dan sudut pandang orang lain.
Penelitian yang lebih kekinian menunjukan bahwa anak-anak tidak seperti apa yang dikemukakan oleh Piaget sebagai fase operasional, magis, atau egosentris. Dalam penggunaan simbol-simbol anak-anak berfikir representasi. Renee Baillargeon dalam penelitiannya menemukan bahwa anak-anak prasekolah seusia 2,5 tahun dapat menerapkan berpikir mental reversible.
Peneliti John Flavell menyarankan bahwa kemajuan anak prasekolah melalui 2 tahap empati atau berbagi perspektif. Pada tingkat pertama, sekitar usia 2 sampai 3 tahun, anak memahami bahwa orang lain memiliki pengalaman mereka sendiri. Pada tingkat kedua, sekitar umur 4 sampai 5 tahun, anak-anak menafsirkan pengalaman orang lain, termasuk pikiran dan perasaan mereka. Pergeseran dalam perspektif ini adalah indikasi perubahan kognitif: pada tingkat pertama anak berfokus pada penampilan, pada tingkat kedua anak berfokus pada realitas saat mereka memahaminya.
   Berdasarkan hasil penelitian ini, khusus anak yang berusia 2 sampai 5 tahun jelas menunjukan bahwa Piaget salah mengasumsikan bahwa anak-anak praoperasional hanya berpikiran secara harfiah. Bahkan anak-anak dapat berpikir logis, memproyeksikan diri sendiri ke dalam situasi orang lain, dan menafsirkan lingkungannya. Jadi, untuk sementara kualitas kognitif tahap praoperasional versi Piaget mungkin berlaku bagi beberapa atau bahkan banyak anak, sifat-sifat ini tidak berlaku untuk semua anak.
1.   Ingatan
Memori adalah kemampuan untuk menyandikan, mempertahankan, dan mengingat kembali informasi yang diperoleh dari waktu ke waktu.

1. Kelahiran - < 3 tahun
- Melakukan penyelidikan secara sensorimotor terhadap dominasi lingkungan
- Perkembangan berjalan cepat
- Mengembangkan suatu perasaan atau pengertian terhadap suatu objek yang tetap
- Mengembangkan aspek bahasa
-Mulai dapat menggunakan beberapa angka; jumlah dan warna, tetapi tidak memahaminya

2. Usia 3 - < 4 tahun
- Dapat mengikuti dua perintah
- Dapat membuat penilaian menghitung banyaknya kesalahan yang telah mereka buat
- Mengembangkan kosa kata dengan cepat
- Menggunakan angka-angka tanpa pemahaman
- Adanya kesukaran dalam membedakan antara khayalan dengan kenyataan
- Mulai melakukan penggolongan, terutama berdasarkan fungsi dari suatu benda
- Mulai menggunakan beberapa kata-kata abstrak yang fungsional
- Mulai menanyakan pertanyaan ”mengapa” secara sering
- Berfikir secara egosentris

3. Usia 5 - < 6 tahun
- Menunjukan perhatian pada masa pertumbuhan
- Dapat mengurutkan objek dalam urutan yang tepat
- Dapat menggolongkan objek
- Melakukan berbagai hal dengan sengaja, lebih sedikit menuruti kata hati
– Sering kali kesulitan dalam membedakan antara khayalan dan kenyataan
- Mulai menggunakan bahasa dengan agresif, terutama dalam hal penggolongan
- Mulai menyadari tentang kesadaran mengenai gambaran dan kata-kata yang dapat menghadirkan benda nyata
- Menjadi tertarik dalam jumlah dan menulis huruf
- Mengetahui warna
- Tidak dengan secara sepontan menggunakan latihan didalam tugas memori
- Dapat melakukan sampai dengan tiga perintah sekaligus
- Beberapa anak-anak mulai mengunakan angka; jumlah, dan panjang



BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
            Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa perkembangan yang dialami peserta didik usia 2-6 tahun adalah sebagai berikut:
1.      Perkembangan Fisik
- Perkembangan Otak
- Keterampilan Motorik
- Kesehatan Anak
2.      Perkembangan Sosial
3.      Perkembangan Emosional
4.      Perkembangan Kognitif

3.2 Saran
            Berdasarkan pembahasan diatas mengenai perkembangan peserta didik usia  2-6 tahun, maka penyusun memberikan saran kepada:
  1. Orang tua, agar memahami perkembangan yang dialami oleh anak usia 2-6 tahun seperti yang disampaikan sebelumnya, bahwa mereka memerlukan perhatian dan pengawasan terhadap perilaku kesehariannya.
  2. Guru, untuk mengarahkan perkembangan peserta didik usia 2-6 tahun ke hal-hal yang positif dan dapat mengembangkan perkembangan yang peserta didik alami serta mengawasi perkembangannya.


Daftar Pustaka
Danim, Sudarwan. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Rahman, Hibana S. 2005. Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini. yokyakarta: Grafindo Litera Media
Sunarto, H dan B. Agung Hartono. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka cipta
http://perkembangan peserta didik usia2-6 Tahun.com
http://contoh makalah perkembangan peserta didik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar