Sabtu, 10 November 2018

Kerendahan hati__

"Besi menajamkan besi, orang menajamkan. Sesamanya"

Pergesekan karakter masih merupakan momok dikalangan manusia. Bukan hanya berbicara mengenai orang dewasa bahkan anak kecil sekalipun mengalami pergesekan karakter. Hakikatnya semua baik adanya.

Seperti besi, ia juga berguna jika saling bergesekan dengan besi atau sesama jenisnya untuk lebih tajam dan bernilai jual baik. Manusia juga sama, kehadiran manusia itu sendiri menjadikan manusia lainnya semakin bertumbuh (seharusnya).

Berbicara mengenai besi yang menajamkan besi, orang yang menajamkan sesamanya, ini sebenarnya memiki inti, yakni "kerendahan hati" lebih spesifiknya lagi "mau dibentuk dan terbentuk".

Ketika pergesekan karakter terjadi, ketika orang dengan orang lainnya mengalami perbedaan yang tidak jarang menimbulkan konflik, layaknya besi saat bergesekan dengan besi, terkadang akan menghasilkan percikan api. Akan menghasilkan panas dan bekas atau goresan pada kedua sisinya. Sangat mengerikan memang saat disaksikan oleh mata.

Percikan api🔥
Banyak bagian yng akan terasa sakit, banyak bagian yang akan berbeda dan sisi-sisinya menjadi tajam. Yah. Itu mengenai besi dengan sesama besi jika mengalami pergesekan. Bagaimana dengan orang dan sesamanya? Apa yang dihasilkan?

Orang menajamkan sesamanya.
Tidak berbeda dengan besi. Ketika orang mengalami pergesekan karakter dengan sesamanya, maka hal pertama yang dirasakan adalah rasa sakit. Selanjutnya adalah rasa panas hati, akan mulai terbentuk sikap-sikap baru bagi yang mengalaminya, akan terbentuk pemikiran yang baru pula.

Rasa sakit itu akan membekas. Sakit seperti percikan api. Terkadang dapat menyala dan membuat orang menjadi gelap mata bahkan tidak menyadari apa yang dilakukannya selanjutnya. Bisa saja saling mengejek, lontaran amarah dan maki, bisa saja pertikaian yang tidak ada habisnya.

Ah, sungguh sakit ketika itu terjadi. Namun, barang siapa yang kuat menjalaninya dengan penerimaan dan keiklasan bahwa hal itu adalah suatu anugerah Sang Kuasa dalam membentuk pribadi, menyadari bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan, setiap orang memiliki kecenderungan melukai sesamanya, maka akan akan terbentuk suatu hal baru, seorang manusia menjadi bagian baru untuk semakin menjadi saluran kasih yang teguh, kuat dan melayani-Nya dengan pemulihan.

Memang tidak mudah untuk rendah hati dan berlapang dada menerima perbedaan serta proses pembentukan ini, namun lagi-lagi Tuhan adalah Allah yang sangat mengenali kita ciptaan-Nya, sangat memahami kita dan sangat merindukan kita bisa menjadi ciptaan-Nya yang baru dan kuat.

Mari lebih menyukai pembentukan Tuhan melalui pergesekan karakter, gejolak dengan sesama, permasalahan yang ada. Mari memandang dari sudut pandang Allah dan rela dibentuk untuk menjadi lebih baik 😊😊

#GBU
#Ono alawe Nias
#Belajar dan refleksi
#Be strong

  • #He_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar