Dia yang kunantikan
Sejauh mata melihat bahkan sejauh hatiku terpaut, maka
hanya dia yang selalu ada. Entah sejak kapan rasa ini ada. yang aku sadari
perasaanku semakin menjadi dan semakin kuat terhadapnya. Aku bertahan dan tetap
menunggu. Aku menanti dan tetap menatap ke arahnya. Aku bahkan tak mengetahui
kalau aku sekarang sedang dan masih di tempat yang sama mengharapkannya menjadi
bagian dari kisah hidupku dan seseorang yang akan menjadi sandaranku di dunia
ini untuk mengarungi berbagai macam gelombang kehidupan yang sangat kuat ini.
Sudah dua tahun aku mendoakannya. Menunggunya dalam diam.
Tersenyum kearahnya dan bahkan tak jarang aku memberinya kode dengan berbagai
cara yang menurutku masih pantas dan wajar bagi seorang perempuan Allah.
Kesepian???
Ya, tentu. Dikala aku sendiri dan saat aku mulai merasa
beban dan tanggung jawab ini semakin banyak terkadang aku menantikan dia ada
untuk berada di sisiku. Minimal membaca sms darinya atau mendengar suaranya
saja sudah cukup bagiku untuk memulihkan kembali semangat hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar