6 Cara bagaimana pasangan LDR dapat mempertahankan hubungannya
1. Menganggap pasangan sebagai anugerah Tuhan dan tetap mendoakannya
Jarang sekali menemukan pasangan yang tetap bertahan mendoakan pasangannya di saat LDR (long distance relationship) melanda. Pasangan yang baik adalah pasangan yang tetap mempercayakan hubungannya kepada Sang pemberi kasih. Mendoakan adalah salah satu bentuk kasih dan kepedulian kita kepada pasangan meski jarang ketemu atau bahkan hampir tidak pernah bertemu. Hubungan yang dimulai dan dijalani dengan doa pasti akan mengubah suatu hubungan itu menjadi hubungan yang lebih bernilai dan dikehendaki-Nya serta dapat memberi manfaat tersendiri bagi pasangan tersebut.
2. Komunikasi minimal sekali sehari
Tidak dapat dipungkiri, komunikasi adalah yang terpenting dalam suatu hubungan terlebih lagi hubungan jarak jauh yang memiliki tantangan tersendiri. Dengan adanya komunikasi yang baik, maka setiap pasangan akan mampu memahami pasangannya dan dapat bertindak dengan tepat pula. Komunikasi yang baik adalah ketika pasangan mampu menjadi orang yang memahami keadaan kita meski tidak bertemu. Hal ini di peroleh jika pasangan melakukan komunikasi kepada pasangannya minimal sekali sehari, meskipun itu hanya sekedar say hallo, namun hal ini menunjukkan bahwa pasangan mengingat kita dalam waktu yang dia miliki.
3. Percaya bahwa dia setia
Jika kita percaya bahwa pasangan kita adalah orang yang setia maka kita akan percaya bahwa dia juga tidak akan melupakan kita dan kita akan menjadi sadar bahwa dia juga sedang berjuang disana. Ketika perasaan setia ada pada setiap pasangan LDR, maka tantangan terbesarnya sudah mampu dihadapi yaitu tidak akan ada perselingkuhan ataupun menghianati satu sama lainnya. hal ini juga akan membuat pasangan akan mampu menjalani setiap waktu yang dilaluinya dengan tenang tanpa ada perasaan curiga.
4. Menganggap jarak dan waktu pemisah sebagai kesempatan memperbaiki diri
Saat waktu yang begitu lama dan jarak yang terlalu jauh untuk bisa bertemu menjadi tantangan pasangan LDR, maka sikap dimana menganggap jarak dan waktu itu sebagai kesempatan memperbaiki diri untuk menjadi pasangan atau pendamping hidup kelak, akan ada kesabaran dan kesenangan meski kita tidak dapat bertemu segera. Justru, pasangan LDR yang memiliki sikap ini akan bersyukur dipisahkan sementara oleh jarak dan waktu untuk memperbaiki diri terlebih dahulu dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan satu sama lain.
5. Tidak menuntut terlalu banyak, tetapi saling mengintropeksi diri
Tidak menuntut ketika dia tidak menelepon, tidak menuntut saat dia tidak memberikan komunikasi dan tidak menuntut saat dia tidak dapat hadir dan datang menjumpai kita dalam waktu dekat. Hal ini akan membuat pasangan LDR menjadi bertahan dalam sebuah hubungan. saling mengintropeksi diri berarti melihat diri bahwa pasangan adalah orang yang juga memiliki kekurangan sama halnya dengan kita. Ketika kita memposisikan diri seperti pasangan kita, tidak menuntut terlebih banyak dan mengintropeksi apakah kita juga sudah memberikan hal terbaik, merupakan sikap yang sangat diinginkan setiap pasangan di lakukan oleh pasangannya terhadapnya.
6. Memberikan pujian dan menghargainya sebagai pasangan
Memberikan pujian bukanlah hal yang tabu lagi. Jika memang pasangan layak mendapat pujian maka kita sebagai pasangannya harus memberikan pujian juga supaya ia merasa bahwa apa yang perlu dipertahankan dari sikapnya akan dipertahankannya, apa yang salah kita tegur, maka dia akan memperbaiki diri, sama halnya kita menghargainya dengan sikap kita terhadapnya.
Beberapa poin diatas akan membuat setiap pasangan LDR mampu mempertahankan hubungan mereka jika dilakukan dengan senang hati dan rasa syukur atas apa yang sudah dipercayakan-Nya kepada setiap pasangan. Karena pasangan LDR, adalah mereka yang kuat dan dianggap mampu melewati masa-masa yang sulit karena dipisahkan oleh jarak dan waktu. :)
Rabu, 22 Maret 2017
(Cerpen)
TAK MAU
NO...
Malas... ucapku langsung disertai tawa lepas seketika sambil menatap sosok yang berdiri di sebelah kiriku. Namanya Key, orang yang sering tegap berdiri di sebelahku setiap kami bersama dengan sesekali menyerong dan bersandar di dinding rumah ini. tidak ketinggalan sebatang rokok yang ia nyalakan setelah ia melirik ke arahku sesekali seakan kuatir akankah aku menyetujui tindakannya atau justru melarangnya merokok saat itu.
tidak bergeming. hanya tersenyum menatap sekitar. itu yang aku lakukan. ia pun seakan merasa lega, dan melanjutkan dengan gerakan cepat menyalakan mancis di tangan kanannya.
"No.No.No. aku malas" sambil tertawa tanpa memandangnya.
bersambung...
Senin, 13 Februari 2017
Tidak Dirinya_
Langkahnya seakan menunjukkan bahwa ia penuh kepercayaan diri, namun siapa yang tahu bahwa ternyata ia sedang memaksakan kakinya untuk terus melangkah selangkah demi selangkah. Ia terlihat tidak perduli dengan sekitarnya, padahal setiap inci dari sekitarnya ia cukup memahaminya. Ia terlihat sangat sempurna sekali, namun dalam hidupnya ia selalu merasa kurang dan menutup-nutupi keadaan dan perasaannya.
Setiap harinya selalu begitu. Tak pernah merasa memiliki dirinya. Tak pernah seutuhnya merasakan damai yang sejuk itu.
Memiliki diri namun seakan tak beraga. Tak bernilai dan selalu kurang. Tak mau terlihat lemah terhadap siapapun.
Memiliki diri namun seakan tak beraga. Tak bernilai dan selalu kurang. Tak mau terlihat lemah terhadap siapapun.
# hiduplah sebagaimana adanya dirimu. Penilaian manusia selalu saja ada kurangnya, maka jangan hanya ingin menyenangkan manusia, senangkanlah Dia, makanya semuanya CUKUP bagimu untuk merasakan surga di dunia
:)

Tak dapat bersatu_
HAKIKAT MALAM dan SIANG
-------------------------------------
-------------------------------------
Ingin ku leburkan raga dalam satu ingin. Jika kata tak cukup terluapkan, setidaknya mata masih bisa mengatakan.
Jika asaku sahaja yang berangan, tidakkah kau merasa bahwa dunia ini terlalu sempit untuk selalu bersua dengan makna tersembunyi. Sekuat matahari bersinar, secepat itu pula kelemahannya terkuak saat tetiba mendung menutupi sinarnya.
Jika asaku sahaja yang berangan, tidakkah kau merasa bahwa dunia ini terlalu sempit untuk selalu bersua dengan makna tersembunyi. Sekuat matahari bersinar, secepat itu pula kelemahannya terkuak saat tetiba mendung menutupi sinarnya.
Tapi tak apa.
Hakikatnya memang malam selalu ada menggenapi kekelaman gelap.
Hakikatnya memang sapa tak harus selalu bersambut oleh senyum.
Juga, hakikatnya siang dan malam takkan pernah bisa menyatu. Karena, mereka berbagi peran yang takkan menyatukan mereka.
Hakikatnya memang malam selalu ada menggenapi kekelaman gelap.
Hakikatnya memang sapa tak harus selalu bersambut oleh senyum.
Juga, hakikatnya siang dan malam takkan pernah bisa menyatu. Karena, mereka berbagi peran yang takkan menyatukan mereka.
Tanya_
Ada Tanya_
Sepanjang detik yang berbunyi
Ada tanya
Selama waktu yang berlalu ada tanya
Ada tanya,
yang tak kunjung di jawab
Lembaran demi lembaran tanya tertuang dalam goresan hati yang tak berhuruf, tak terlukis.
Mungkin,
mungkin akan ada jawab dari sang pemilik
Ketika tanya itu terjawab mungkin,
Mungkin semua tertuang dan tumpah dalam bulir-bulir air di atas kertas.
Pertanda,
Pertanda semuanya tertulis dan terluap lalu takkan ada tanya lagi
Karena, tanya hanya ada ketika ada asa
Tanya hilang, pertanda
Hanya tanya yang tak ada tanya lagi.
Ada tanya
Selama waktu yang berlalu ada tanya
Ada tanya,
yang tak kunjung di jawab
Lembaran demi lembaran tanya tertuang dalam goresan hati yang tak berhuruf, tak terlukis.
Mungkin,
mungkin akan ada jawab dari sang pemilik
Ketika tanya itu terjawab mungkin,
Mungkin semua tertuang dan tumpah dalam bulir-bulir air di atas kertas.
Pertanda,
Pertanda semuanya tertulis dan terluap lalu takkan ada tanya lagi
Karena, tanya hanya ada ketika ada asa
Tanya hilang, pertanda
Hanya tanya yang tak ada tanya lagi.
Damai_
Sering aku bertanya kepada diri sendiri, terkadang dalam kesendirian maupun ditengah keramaian. 'Mengapa sulit sekali manusia memiliki damai dalam hatinya?'. Coba saja kalau seseorang hatinya penuh dengan kedamaian, pasti seluruh bumi ini juga akan penuh dengan kedamaian.
Iri hati? Amarah? Dengki, zinah, mencuri, fitnah, kejahatan???
Tidak akan ada lagi. Hanya ada kedamaian.
Tidak akan ada lagi. Hanya ada kedamaian.
Terus berpikir, damai itu dari mana ya?
Dan aku (semua orang) sudah tahu jawabannya tanpa harus bertanya pada orang lain, yaitu hanya berasal dari Allah saja. Hanya dari Tuhan. Ketika aku meminta. Ketika aku berdoa memohon dengan kesungguhan hati karena aku menyadari kekuranganku dihadapan-Nya dan di dunia ini. Maka Ia pun memberi kelegaan.
Dan aku (semua orang) sudah tahu jawabannya tanpa harus bertanya pada orang lain, yaitu hanya berasal dari Allah saja. Hanya dari Tuhan. Ketika aku meminta. Ketika aku berdoa memohon dengan kesungguhan hati karena aku menyadari kekuranganku dihadapan-Nya dan di dunia ini. Maka Ia pun memberi kelegaan.
Akhirnya, muncul dalam diri ucapan syukur, lahir kelisahan saat berdosa, mengaku salah, memohon ampun dan berjuang untuk tidak jatuh dalam dosa itu.
Kesadaran karena bukan manusia yang sempurna, dan karena Tuhanku sempurna, maka lahirlah jiwa dan hati yang baru.
DIA tidak pernah mengecewakan_
Dia tidak pernah mengecewakan_
Ketika aku berlari dari sesaknya duniaku. Seringkali aku justru merasa dan semakin merasa kecil dan terpenjara dalam kesesakan itu. Perjalanku dalam DIA memiliki banyak kisah yang memiliki goresan warna yang berbeda-beda. Kadang hitam pekat, terkadang putih dan seringkali justru abu-abu. Rasanya juga berbeda-beda, kadang manis, terkadang pahit dan terkadang aku tak lagi bisa mengecapnya karena terlalu biasa hingga membuatku terbiasa di dalamnya. Tahun ini juga begitu. Banyak kejadian, sampai saat ini. Tetapi nikmatnya terletak pada proses bertahan dan berjuang. Karena aku ingat kalimat berikut:
"Tuhan tidak pernah berjanji agar aku lepas dari masalah. Tetapi, janji-Nya adalah bahwa DIA akan menyertai dan menguatkanku".
Aku tahu, aku berpegang pada Allah yang hidup. IA ada dalam kesepian, kesedihan, sukacita dan pergumulanku. Sama halnya pada tahun_tahun selanjutnya.
Renunganku_
Sesuatu menyapa_
Sesuatu menyapa di hari ini. Aku kira waktu berlalu sekian lama, namun ternyata putaran waktu saja yang memalingkanku dari-Nya. Terlalu lama bagiku, tetapi bagi-Nya ini hanya mengenai kapan aku MAU hadir dalam hadirat-Nya.
Dia menyapaku melalui sebuah lagu. Hanya sebuah lagu, tidak lebih. Pengalaman dengan-Nyalah yang membuatku semakin hari semakin jatuh hati kepada-Nya. Ada-ada saja cara-Nya menyapaku setiap waktu. Hari ini melalui lagu, terkadang melalui kondisi sekitar, kadang pula melalui sebuah benda, dan terkadang pula melalui setiap apa yang aku rasa. Dia tidak pernah kekurangan cara menegurku, memarahiku, membimbing ku, membelaku bahkan memelukku. Dengan cara-Nya yang ajaib. Yang aku yakini Dia itu KASIH dan ADIL.
Lagu biasa yang menjadikanku luar biasa hari ini dan selamanya. Hari ini aku. Atau mungkin kamu juga. Dan mungkin kita semua. Ia mengajarkan bahwa 'semua baik dari semula Ia menjadikanku sampai akhir hidupku nanti'.
Lagunya cukup sederhana. Mari renungkan bersama lagu ini. Mungkin kita sering menyanyikan atau mendengarkannya. Tapi, percaya ada sesuatu sapa di balik apa yang kita rasakan setiap waktu.
S'mua Baik_
Dari semula tlah Kau tetapkan, hidupku dalam tangan Mu dalam rencana Mu Tuhan.
Rencana indah, tlah Kau siapkan, bagi masa depanku yang penuh harapan.
Reff: S'mua baik, s'mua baik apa yang tlah Kau perbuat di dalam hidupku.
S'mua baik, sungguh teramat baik Kau jadikan hidupku berarti.
Dari semula tlah Kau tetapkan, hidupku dalam tangan Mu dalam rencana Mu Tuhan.
Rencana indah, tlah Kau siapkan, bagi masa depanku yang penuh harapan.
Reff: S'mua baik, s'mua baik apa yang tlah Kau perbuat di dalam hidupku.
S'mua baik, sungguh teramat baik Kau jadikan hidupku berarti.
HIKMAT
Hikmat_
"Wah, dia kalau berbicara kok pas kena dihati ya?".
"Eh, dia itu kalau bicara kita jadi punya solusi loh. Cerita aja sama dia. Kita punya pikiran yang tenang kalau udah bicara sama dia".
"Eh, dia itu kalau bicara kita jadi punya solusi loh. Cerita aja sama dia. Kita punya pikiran yang tenang kalau udah bicara sama dia".
Masih banyak lagi lontaran lain ketika ada seseorang yang kalau bicara rasanya kita nyaman meski kita di tegur saat itu. Perkataannya selalu tepat waktunya.
Hikmat. Ya, dia adalah orang yang penuh dengan hikmat. Satu kata yang kembali diingatkan hari ini. Hikmat = takut akan Tuhan. Setiap orang menginginkannya. Oleh karena itu, mintalah. Mintalah setiap saat hikmat dari sang pemilik hikmat itu. Niscaya kamu, aku dan kita damai dan menang di dalam-Nya.
PUISI 'RINDU'
Rindu
--------
Beribu kata rindu telah kumiliki
kusimpan dalam kalbu
tertahan dalam hela nafas
tertuang dalam butir air mata
sungguh
aku rindu...
bila saat itu tiba
ketika rinduku bertemu dukaku
aku sesak dalam batin
menunduk pilu
berdesir doa bertajuk rindu
kepada Sang Khalik Semesta
meski terlihat sempurna
namun, aku menahan kata padamu
aku tahu kaupun sedang berjuang
tak mau ku menambah satu hasta kuatirmu
bebanmu
adalah piluku
tapi...
sungguh aku rindu.
bak menanak sungai air mataku
membasahi tempat peraduanku setiap malam
mewakili setiap kata
beratnya menanggungkan rindu
hanya karena DIA
aku tanggung rinduku
hingga
DIA satukan kelak rinduku dan rindumu.
--------
Beribu kata rindu telah kumiliki
kusimpan dalam kalbu
tertahan dalam hela nafas
tertuang dalam butir air mata
sungguh
aku rindu...
bila saat itu tiba
ketika rinduku bertemu dukaku
aku sesak dalam batin
menunduk pilu
berdesir doa bertajuk rindu
kepada Sang Khalik Semesta
meski terlihat sempurna
namun, aku menahan kata padamu
aku tahu kaupun sedang berjuang
tak mau ku menambah satu hasta kuatirmu
bebanmu
adalah piluku
tapi...
sungguh aku rindu.
bak menanak sungai air mataku
membasahi tempat peraduanku setiap malam
mewakili setiap kata
beratnya menanggungkan rindu
hanya karena DIA
aku tanggung rinduku
hingga
DIA satukan kelak rinduku dan rindumu.
Puisi 'Hati yang Lelah'
Sedikit lelah_
Aku sedikit lelah..
Seribu langkah ku ayun
Namun,
Aku lupa apa yang ku tuju.
Sedikit lelah
Waktu bergulir menyibak luka
Angin menambah peri
Aku menahan duri
Menahan
Hingga aku lupa apa yang ku pertahankan
Ah...
Yasudahlah.
Aku sedikit lelah hari ini
Mungkin esok kita kan mengerti
Mungkin esok saat kita bersama
Mungkin esok saat kita kembali membuka kata
Mungkin esok...
Mungkin...
Seribu langkah ku ayun
Namun,
Aku lupa apa yang ku tuju.
Sedikit lelah
Waktu bergulir menyibak luka
Angin menambah peri
Aku menahan duri
Menahan
Hingga aku lupa apa yang ku pertahankan
Ah...
Yasudahlah.
Aku sedikit lelah hari ini
Mungkin esok kita kan mengerti
Mungkin esok saat kita bersama
Mungkin esok saat kita kembali membuka kata
Mungkin esok...
Mungkin...
Menikmati Proses
Menikmati proses
-----------------------------
-----------------------------
Ungkapan ini mungkin sudah tidak terasa asing lagi bagi setiap orang, bahkan beberapa orang mungkin ketika mendengar kalimat ini akan cenderung mengabaikan karena sudah cukup sering mendengarnya.
Menikmati proses adalah merasakan setiap kejadian, waktu dan keadaan yang terjadi selama kurun waktu proses itu terjadi. Ada yang berhasil melewati proses, namun ada pula yang gagal. Berhasil atau gagal dalam melewatinya bukanlah menjadi penentu apakah proses itu dinikmati atau tidak.
Menikmati proses adalah merasakan setiap kejadian, waktu dan keadaan yang terjadi selama kurun waktu proses itu terjadi. Ada yang berhasil melewati proses, namun ada pula yang gagal. Berhasil atau gagal dalam melewatinya bukanlah menjadi penentu apakah proses itu dinikmati atau tidak.
Ada bahagia, ada luka. Ada kenyamanan terkadang ada pula kegelisahan. Bahkan, sering muncul keyakinan penuh maupun keraguan dalam suatu proses. Hal ini manusiawi dan sangat mungkin terjadi. Baik dalam pekerjaan, relasi, maupun cita-cita. Tantangan terbesarnya adalah ketika yang dialami selama proses itu muncul berbagai pilihan yang menggiurkan.
Menikmati proses akan terjadi ketika kita memiliki dasar yang kuat untuk melakukannya. Adanya perasaan siap untuk menghadapi proses tersebut. Ada niat dan tujuan yang pasti. Ada pengharapan yang pasti meski terlihat meragukan. Juga ada ketegasan terhadap diri sendiri, baik dalam mengingatkan terus secara berulang akan apa yang diinginkan-Nya untuk kita lakukan.
Dasar yang kuat akan menjadi landasan yang kokoh ketika proses itu terjadi. Saat banyak muncul keraguan, maka kita akan diingatkan oleh niat kita dari awal mengapa melakukannya sehingga akan ada perasaan untuk tetap bertahan menikmati proses tanpa harus melupakan hal lainnya. Saat ada luka yang dialami, akan ada penghiburan dalam hati karena melihat tujuan kita yang ingin dicapai.
Nikmatilah proses sebagai ungkapan rasa syukur karena masih dipercayakan untuk mengalami proses tersebut. Tidak ada sebuah rancangan dari-Nya yang jahat, semua baik dari semula Ia menjadikannya. Hanya saja, kita harus mengalami beberapa hal diluar keinginan kita karena itulah yang terbaik bagi kita saat itu. Tersenyum meski dalam tangis. Berpengharapan meski seperti takkan ada pintu terbuka. Berdoalah.
Minggu, 21 Agustus 2016
***Surat Cinta Seorang Guru_
Galaunya Seorang GURU***
----------------------------------------
Nak, kalau aku boleh bertanya, bagaimana cara agar kamu mengerti perasaanku??? yang bingung harus melakukan apa dengan mu. Terkadang ingin marah tapi tidak bisa. Menyayangi dan memanjakanmu sebagai rasa sayangku juga sangat salah. Kalau boleh jujur, aku sangat 'GALAU' berat karenamu. Akhir-akhir ini kamu membuatku gundah. Bukan hanya di sekolah ketika kita berdua berhadapan dan berbicara, bahkan ketika kamu dan aku tidak saling berhadapan di kelas, ketika aku dikantor, ketika aku sedang makan, ketika aku menulis,bahkan sampai-sampai ketika aku sudah dirumahku pun, engkau Nak, masih terpikir olehku. Menjadi bahan pembicaraanku dengan oranglain. Mencoba bercerita agar aku tidak galau lagi dan menemukan jawaban atas kegalauanku akan sikap mu dan cara menghadapimu.:(
Sakit ini memang sangat sakit, bak lagu 'sakitnya tuh disini' dihatiku. Terkadang ketika kamu menolakku dan justru mengacuhkanku dan tidak menghargaiku ketika aku berbicara. Sakitnya semakin sakit ketika bukan hanya kamu tetapi kamu dan temanmu bergantian ribut lalu membuatku harus menghabiskan energi untuk mendiamkan dan menenangkan kalian. Hingga tenagaku hanya habis disitu-situ saja bukan habis karena memberikanmu ilmu yang lainnya supaya kamu semakin mahir dan ahli juga pintar pastinya dengan attitude yang bagus pula.
Jika saja kamu bisa menerimaku dan perasaanku serta tidak membuatku GALAU seperti ini. Kegalauanku sebenarnya lebih terasa ketika sikapmu tidak sebaik yang manusia harusnya miliki terlebih lagi pelajar yang terdidik. Ketika kamu melakukan hal yang diluar dugaanku dan pada akhirnya aku menegurmu,mengingatkanmu serta terkadang aku semakin lelah dan aku memikirkan bahwa ternyata cara lembut tidak mengubah sikap hatimu, maka aku mencoba cara lain. Itu karena aku mengasihimu. Aku terus memutar otak, berpikir keras bagaimana caranya agar kamu menjadi manusia berakhlak dan mandiri serta sekaligus memiliki pengetahuan yang ahli. Akhirnya mungkin yang kulakukan adalah memarahimu dan memukul tanganmu saat kamu tidak bisa menjawab soal-soal dan meribut saat pelajaran berlangsung. Tenang saja, sebelum kamu aku sudah pernah kok melaluinya dan justru hal itulah yang membangkitkan hidupku dan jati diri serta pengetahuanku. Aku semakin ingin lebih baik dulu. aku berharap kamu juga seperti itu.
Tetapi aku salah! Kita berbeda.
Mungkin aku yang tidak tahu diri. Atau mungkin kasta kita berbeda hingga aku dan kamu tidak bisa menyatu dalam satu ikatan keluarga. Jujur, aku sedih. Aku GALAU. Aku menangis. Aku takut dan sangat takut ketika ada laporan bahwa aku telah menyakitimu dan kamu hendak melaporkanku kepada yang berwajib. sungguh sedih Nak! rasanya seperti engkau menusukkan sebilah pisau tajam kedalam relung hatiku. Seketika aku sadar bahwa semua yang sudah aku lakukan untukmu adalah Kesia-siaan.
Tetiba, aku tersentak. Ahh.. mana boleh seperti itu! aku GURU. Aku mengasihimu sepenuh hatiku. Bukan karena siapapun dan bukan karena apapun terlebih bukan karena materi. sungguh bukan karena UANG! Aku teringat, alasanku hanya karena DIA yang mengasihiku terlebih dahulu, sehingga aku akan dengan senang hati selalu membimbingmu. Meski sakit Nak. Meski kamu selalu menyakiti hatiku dan tidak pernah membalas cintaku padamu. Tak apa Nak. sungguh... :)
Aku mengasihimu selalu:)
Hanya saja, tetaplah doakan aku agar aku tetap diberikan kekuatan sampai akhir hayatku untuk mampu berjalan dan membelai wajah polosmu ketika kamu menangis karena kesedihan batinmu.
Doakan aku Nak...
Itu saja:)
Terimakasih sudah membaca surat cintaku ini. Isi hatiku padamu Sayang :)
Selamat dan tetaplah berjuang.
Tetap andalkan DIA dalam hidupmu, maka aku percaya kamu pasti akan berhasil...
TTD_ Gurumu yang GALAU
E_ PKU, 22 Agustus 2016
Langganan:
Postingan (Atom)