Minggu, 21 Agustus 2016

***Surat Cinta Seorang Guru_ 
Galaunya Seorang GURU***
----------------------------------------

Nak, kalau aku boleh bertanya, bagaimana cara agar kamu mengerti perasaanku??? yang bingung harus melakukan apa dengan mu. Terkadang ingin marah tapi tidak bisa. Menyayangi dan memanjakanmu sebagai rasa sayangku juga sangat salah. Kalau boleh jujur, aku sangat 'GALAU' berat karenamu. Akhir-akhir ini kamu membuatku gundah. Bukan hanya di sekolah ketika kita berdua berhadapan dan berbicara, bahkan ketika kamu dan aku tidak saling berhadapan di kelas, ketika aku dikantor, ketika aku sedang makan, ketika aku menulis,bahkan sampai-sampai ketika aku sudah dirumahku pun, engkau Nak, masih terpikir olehku. Menjadi bahan pembicaraanku dengan oranglain. Mencoba bercerita agar aku tidak galau lagi dan menemukan jawaban atas kegalauanku akan sikap mu dan cara menghadapimu.:(

Sakit ini memang sangat sakit, bak lagu 'sakitnya tuh disini'  dihatiku. Terkadang ketika kamu menolakku dan justru mengacuhkanku dan tidak menghargaiku ketika aku berbicara. Sakitnya semakin sakit ketika bukan hanya kamu tetapi kamu dan temanmu bergantian ribut lalu membuatku harus menghabiskan energi untuk mendiamkan dan menenangkan kalian. Hingga tenagaku hanya habis disitu-situ saja bukan habis karena memberikanmu ilmu yang lainnya supaya kamu semakin mahir dan ahli juga pintar pastinya dengan attitude yang bagus pula. 

Jika saja kamu bisa menerimaku dan perasaanku serta tidak membuatku GALAU seperti ini. Kegalauanku sebenarnya lebih terasa ketika sikapmu tidak sebaik yang manusia harusnya miliki terlebih lagi pelajar yang terdidik. Ketika kamu melakukan hal yang diluar dugaanku dan pada akhirnya aku menegurmu,mengingatkanmu serta terkadang aku semakin lelah dan aku memikirkan bahwa ternyata cara lembut tidak mengubah sikap hatimu, maka aku mencoba cara lain. Itu karena aku mengasihimu. Aku terus memutar otak, berpikir keras bagaimana caranya agar kamu menjadi manusia berakhlak dan mandiri serta sekaligus memiliki pengetahuan yang ahli. Akhirnya mungkin yang kulakukan adalah memarahimu dan memukul tanganmu saat kamu tidak bisa menjawab soal-soal dan meribut saat pelajaran berlangsung. Tenang saja, sebelum kamu aku sudah pernah kok melaluinya dan justru hal itulah yang membangkitkan hidupku dan jati diri serta pengetahuanku. Aku semakin ingin lebih baik dulu. aku berharap kamu juga seperti itu.

Tetapi aku salah! Kita berbeda.
Mungkin aku yang tidak tahu diri. Atau mungkin kasta kita berbeda hingga aku dan kamu tidak bisa menyatu dalam satu ikatan keluarga. Jujur, aku sedih. Aku GALAU. Aku menangis. Aku takut dan sangat takut  ketika ada laporan bahwa aku telah menyakitimu dan kamu hendak melaporkanku kepada yang berwajib. sungguh sedih Nak! rasanya seperti engkau menusukkan sebilah pisau tajam kedalam relung hatiku. Seketika aku sadar bahwa semua yang sudah aku lakukan untukmu adalah Kesia-siaan.

Tetiba, aku tersentak. Ahh.. mana boleh seperti itu! aku GURU. Aku mengasihimu sepenuh hatiku. Bukan karena siapapun dan bukan karena apapun terlebih bukan karena materi. sungguh bukan karena UANG! Aku teringat, alasanku hanya karena DIA yang mengasihiku terlebih dahulu, sehingga aku akan dengan senang hati selalu membimbingmu. Meski sakit Nak. Meski kamu selalu menyakiti hatiku dan tidak pernah membalas cintaku padamu. Tak apa Nak. sungguh... :)
Aku mengasihimu selalu:)
Hanya saja, tetaplah doakan aku agar aku tetap diberikan kekuatan sampai akhir hayatku untuk mampu berjalan dan membelai wajah polosmu ketika kamu menangis karena kesedihan batinmu.
Doakan aku Nak...
Itu saja:)

Terimakasih sudah membaca surat cintaku ini. Isi hatiku padamu Sayang :)
Selamat dan tetaplah berjuang.
Tetap andalkan DIA dalam hidupmu, maka aku percaya kamu pasti akan berhasil...

TTD_ Gurumu yang GALAU
E_ PKU, 22 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar