Tubuhnya lelah, pikirnya tak lagi jernih
Tak sejernih air di dedaunan pagi hari
Waktu matahari belum menginjak langit dengan cahayanya.
Ketika kanak-kanak masih pulas dalam mimpinya.
Matanya redup tak bercahaya
Langkahnya gontai menuju tuju
Bak tertiup angin tak kan bertahan
Di balik kesenduan itu, muncullah orok dalam tatapan
Menatap penuh harap dan ingin
Peluk dan canda,
Riang dan tawa
Tawanya nyaring dalam pendengaran
Keluguan dalam parasnya
Orok itu menarik tubuhnya lalu mendekapnya erat
Sesekali meletakkan wajahnya dalam dekapannya
Sungguh
Mendamaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar