Rabu, 13 April 2022

Merengkuh tawanya_

 Tubuhnya lelah, pikirnya tak lagi jernih

Tak sejernih air di dedaunan pagi hari

Waktu matahari belum menginjak langit dengan cahayanya.

Ketika kanak-kanak masih pulas dalam mimpinya.


Matanya redup tak bercahaya

Langkahnya gontai menuju tuju

Bak tertiup angin tak kan bertahan


Di balik kesenduan itu, muncullah orok dalam tatapan

Menatap penuh harap dan ingin

Peluk dan canda, 

Riang dan tawa 

Tawanya nyaring dalam pendengaran

Keluguan dalam parasnya


Orok itu menarik tubuhnya lalu mendekapnya erat

Sesekali meletakkan wajahnya dalam dekapannya

Sungguh 

Mendamaikan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar