(Sebuah usaha penerimaan diri)
Sudah hitungan tahun. Yup. Sekitar 25 tahun menggenapi 26 tahun pada waktu-waktu ini. Ini perihal tahun, jika hitungan hari, jam, menit, detik, maka kamu tentu takkan sanggup menghitungnya bukan? Itulah waktu sepersekian yang telah menjadikan dan membentuk diri sebegini rupa.
Kembali mengingat bahwa pertumbuhan yang benar akan diri adalah pertumbuhan yang sesuai dengan kodratnya. Contohnya pada rentang usia berapa maka manusia akan bertumbuh pada bagian apa, secara biologisnya. Nah, sejajar dengan itu, manusia juga harus dan akan mengalami pertumbuhan rohani. Ini semua seharusnya berlaku pada semua insan dan akan terus mengalami pertumbuhan sampai akhir hidupnya.
Ada satu fase dalam hidup saya yang sebenarnya menjadi suatu hal yang sangat saya syukuri. Ketika pertumbuhan rohani itu mulai terjadi dalam hidup. Bukan dengan rentang waktu yang cepat. Diri harus mengalami jatuh bangun untuk sampai pada tahap mengerti akan siapa pencipta saya. Jika fase ini terlewatkan, maka hidup saya mungkin tak kan sebahagia ini dalam segala rasa cukup dengan hidup. Fase dimana Tuhan mulai memulihkan diri dari luka-luka hidup dan harapan yang penuh kekecewaan hingga impian yang pada akhirnya tercapai meski harus menangis sakit melewatinya.
Kini entah mengapa bagi saya mudah saja menerima segala kenyataan yang ada disekitar. Saya masih ingat betul perjalanan hidup bagaimana ketika Tuhan membentuk agar diri mampu menerima keberadaan diri. Didikan orangtua dan lingkungan yang keras membuat diri semakin perfectsionis. Sulit menerima kesalahan pada diri, sulit jika keadaan tiba-tiba berubah tidak sesuai rencana, sangat tidak menyukai hal-hal diluar zona aman dan lebih menyukai kepastian serta tidak suka terlalu lama pada keramaian. Diri sangat sulit berekspresi, tersebab ada rasa takut akan penilaian oranglain.
Wah, hidup saya dulu seperti itu.
Jika dibayangkan, tanpa kasih Tuhan, tanpa pemulihan maka sulit untuk menikmati hidup dan anugerah dari-Nya sekarang. Sulit untuk menjadi teladan apalagi membawa perubahan bagi keluarga, sekitar dan siapapun yang melihat.
Saya melihat pekerjaan tangan-Nya begitu luar biasa memakai setiap kesempatan dan orang-orang disekitar dalam menumbuhkan pengenalan akan DIA bagi saya. So far, hanya pujian syukur bagi DIA yang terucap. Diri tak henti-hentinya mengucap syukur bagi raja di tas segala raja.
#Ketika satu orang selamat, maka seisi rumah akan selamat
#pemulihan akan membawa diri semakin maksimal melayani-Nya dan menjadi saluran berkat
#hikmat dan bijaksana menyertai