Senin, 13 Februari 2017

Tidak Dirinya_

Langkahnya seakan menunjukkan bahwa ia penuh kepercayaan diri, namun siapa yang tahu bahwa ternyata ia sedang memaksakan kakinya untuk terus melangkah selangkah demi selangkah. Ia terlihat tidak perduli dengan sekitarnya, padahal setiap inci dari sekitarnya ia cukup memahaminya. Ia terlihat sangat sempurna sekali, namun dalam hidupnya ia selalu merasa kurang dan menutup-nutupi keadaan dan perasaannya.
Setiap harinya selalu begitu. Tak pernah merasa memiliki dirinya. Tak pernah seutuhnya merasakan damai yang sejuk itu.
Memiliki diri namun seakan tak beraga. Tak bernilai dan selalu kurang. Tak mau terlihat lemah terhadap siapapun.
# hiduplah sebagaimana adanya dirimu. Penilaian manusia selalu saja ada kurangnya, maka jangan hanya ingin menyenangkan manusia, senangkanlah Dia, makanya semuanya CUKUP bagimu untuk merasakan surga di dunia :)

Tak dapat bersatu_

HAKIKAT MALAM dan SIANG
-------------------------------------
Ingin ku leburkan raga dalam satu ingin. Jika kata tak cukup terluapkan, setidaknya mata masih bisa mengatakan.
Jika asaku sahaja yang berangan, tidakkah kau merasa bahwa dunia ini terlalu sempit untuk selalu bersua dengan makna tersembunyi. Sekuat matahari bersinar, secepat itu pula kelemahannya terkuak saat tetiba mendung menutupi sinarnya.
Tapi tak apa.
Hakikatnya memang malam selalu ada menggenapi kekelaman gelap.
Hakikatnya memang sapa tak harus selalu bersambut oleh senyum.
Juga, hakikatnya siang dan malam takkan pernah bisa menyatu. Karena, mereka berbagi peran yang takkan menyatukan mereka.

Tanya_

Ada Tanya_
Sepanjang detik yang berbunyi
Ada tanya
Selama waktu yang berlalu ada tanya
Ada tanya,
yang tak kunjung di jawab
Lembaran demi lembaran tanya tertuang dalam goresan hati yang tak berhuruf, tak terlukis.
Mungkin,
mungkin akan ada jawab dari sang pemilik
Ketika tanya itu terjawab mungkin,
Mungkin semua tertuang dan tumpah dalam bulir-bulir air di atas kertas.
Pertanda,
Pertanda semuanya tertulis dan terluap lalu takkan ada tanya lagi
Karena, tanya hanya ada ketika ada asa
Tanya hilang, pertanda
Hanya tanya yang tak ada tanya lagi.

Damai_

Sering aku bertanya kepada diri sendiri, terkadang dalam kesendirian maupun ditengah keramaian. 'Mengapa sulit sekali manusia memiliki damai dalam hatinya?'. Coba saja kalau seseorang hatinya penuh dengan kedamaian, pasti seluruh bumi ini juga akan penuh dengan kedamaian.
Iri hati? Amarah? Dengki, zinah, mencuri, fitnah, kejahatan???
Tidak akan ada lagi. Hanya ada kedamaian.
Terus berpikir, damai itu dari mana ya?
Dan aku (semua orang) sudah tahu jawabannya tanpa harus bertanya pada orang lain, yaitu hanya berasal dari Allah saja. Hanya dari Tuhan. Ketika aku meminta. Ketika aku berdoa memohon dengan kesungguhan hati karena aku menyadari kekuranganku dihadapan-Nya dan di dunia ini. Maka Ia pun memberi kelegaan.
Akhirnya, muncul dalam diri ucapan syukur, lahir kelisahan saat berdosa, mengaku salah, memohon ampun dan berjuang untuk tidak jatuh dalam dosa itu.
Kesadaran karena bukan manusia yang sempurna, dan karena Tuhanku sempurna, maka lahirlah jiwa dan hati yang baru.
#berdoa setiap waktu
#berjuang setiap hari

DIA tidak pernah mengecewakan_

Dia tidak pernah mengecewakan_
Ketika aku berlari dari sesaknya duniaku. Seringkali aku justru merasa dan semakin merasa kecil dan terpenjara dalam kesesakan itu. Perjalanku dalam DIA memiliki banyak kisah yang memiliki goresan warna yang berbeda-beda. Kadang hitam pekat, terkadang putih dan seringkali justru abu-abu. Rasanya juga berbeda-beda, kadang manis, terkadang pahit dan terkadang aku tak lagi bisa mengecapnya karena terlalu biasa hingga membuatku terbiasa di dalamnya. Tahun ini juga begitu. Banyak kejadian, sampai saat ini. Tetapi nikmatnya terletak pada proses bertahan dan berjuang. Karena aku ingat kalimat berikut:
"Tuhan tidak pernah berjanji agar aku lepas dari masalah. Tetapi, janji-Nya adalah bahwa DIA akan menyertai dan menguatkanku".
Aku tahu, aku berpegang pada Allah yang hidup. IA ada dalam kesepian, kesedihan, sukacita dan pergumulanku. Sama halnya pada tahun_tahun selanjutnya.

Renunganku_

Sesuatu menyapa_
Sesuatu menyapa di hari ini. Aku kira waktu berlalu sekian lama, namun ternyata putaran waktu saja yang memalingkanku dari-Nya. Terlalu lama bagiku, tetapi bagi-Nya ini hanya mengenai kapan aku MAU hadir dalam hadirat-Nya.
Dia menyapaku melalui sebuah lagu. Hanya sebuah lagu, tidak lebih. Pengalaman dengan-Nyalah yang membuatku semakin hari semakin jatuh hati kepada-Nya. Ada-ada saja cara-Nya menyapaku setiap waktu. Hari ini melalui lagu, terkadang melalui kondisi sekitar, kadang pula melalui sebuah benda, dan terkadang pula melalui setiap apa yang aku rasa. Dia tidak pernah kekurangan cara menegurku, memarahiku, membimbing ku, membelaku bahkan memelukku. Dengan cara-Nya yang ajaib. Yang aku yakini Dia itu KASIH dan ADIL.
Lagu biasa yang menjadikanku luar biasa hari ini dan selamanya. Hari ini aku. Atau mungkin kamu juga. Dan mungkin kita semua. Ia mengajarkan bahwa 'semua baik dari semula Ia menjadikanku sampai akhir hidupku nanti'.
Lagunya cukup sederhana. Mari renungkan bersama lagu ini. Mungkin kita sering menyanyikan atau mendengarkannya. Tapi, percaya ada sesuatu sapa di balik apa yang kita rasakan setiap waktu.
S'mua Baik_
Dari semula tlah Kau tetapkan, hidupku dalam tangan Mu dalam rencana Mu Tuhan.
Rencana indah, tlah Kau siapkan, bagi masa depanku yang penuh harapan.
Reff: S'mua baik, s'mua baik apa yang tlah Kau perbuat di dalam hidupku.
S'mua baik, sungguh teramat baik Kau jadikan hidupku berarti.

HIKMAT

Hikmat_
"Wah, dia kalau berbicara kok pas kena dihati ya?".
"Eh, dia itu kalau bicara kita jadi punya solusi loh. Cerita aja sama dia. Kita punya pikiran yang tenang kalau udah bicara sama dia".
Masih banyak lagi lontaran lain ketika ada seseorang yang kalau bicara rasanya kita nyaman meski kita di tegur saat itu. Perkataannya selalu tepat waktunya.
Hikmat. Ya, dia adalah orang yang penuh dengan hikmat. Satu kata yang kembali diingatkan hari ini. Hikmat = takut akan Tuhan. Setiap orang menginginkannya. Oleh karena itu, mintalah. Mintalah setiap saat hikmat dari sang pemilik hikmat itu. Niscaya kamu, aku dan kita damai dan menang di dalam-Nya.

PUISI 'RINDU'

Rindu
--------

Beribu kata rindu telah kumiliki
kusimpan dalam kalbu
tertahan dalam hela nafas
tertuang dalam butir air mata
sungguh
aku rindu...

bila saat itu tiba
ketika rinduku bertemu dukaku
aku sesak dalam batin
menunduk pilu
berdesir doa bertajuk rindu
kepada Sang Khalik Semesta

meski terlihat sempurna
namun, aku menahan kata padamu
aku tahu kaupun sedang berjuang
tak mau ku menambah satu hasta kuatirmu
bebanmu
adalah piluku

tapi...
sungguh aku rindu.

bak menanak sungai air mataku
membasahi tempat peraduanku setiap malam
mewakili setiap kata
beratnya menanggungkan rindu

hanya karena DIA
aku tanggung rinduku
hingga
DIA satukan kelak rinduku dan rindumu.

Puisi 'Hati yang Lelah'

Sedikit lelah_
Aku sedikit lelah..
Seribu langkah ku ayun
Namun, 
Aku lupa apa yang ku tuju.
Sedikit lelah
Waktu bergulir menyibak luka
Angin menambah peri
Aku menahan duri
Menahan
Hingga aku lupa apa yang ku pertahankan
Ah...
Yasudahlah.
Aku sedikit lelah hari ini
Mungkin esok kita kan mengerti
Mungkin esok saat kita bersama
Mungkin esok saat kita kembali membuka kata
Mungkin esok...
Mungkin...

Menikmati Proses

Menikmati proses
-----------------------------
Ungkapan ini mungkin sudah tidak terasa asing lagi bagi setiap orang, bahkan beberapa orang mungkin ketika mendengar kalimat ini akan cenderung mengabaikan karena sudah cukup sering mendengarnya.
Menikmati proses adalah merasakan setiap kejadian, waktu dan keadaan yang terjadi selama kurun waktu proses itu terjadi. Ada yang berhasil melewati proses, namun ada pula yang gagal. Berhasil atau gagal dalam melewatinya bukanlah menjadi penentu apakah proses itu dinikmati atau tidak.
Ada bahagia, ada luka. Ada kenyamanan terkadang ada pula kegelisahan. Bahkan, sering muncul keyakinan penuh maupun keraguan dalam suatu proses. Hal ini manusiawi dan sangat mungkin terjadi. Baik dalam pekerjaan, relasi, maupun cita-cita. Tantangan terbesarnya adalah ketika yang dialami selama proses itu muncul berbagai pilihan yang menggiurkan.
Menikmati proses akan terjadi ketika kita memiliki dasar yang kuat untuk melakukannya. Adanya perasaan siap untuk menghadapi proses tersebut. Ada niat dan tujuan yang pasti. Ada pengharapan yang pasti meski terlihat meragukan. Juga ada ketegasan terhadap diri sendiri, baik dalam mengingatkan terus secara berulang akan apa yang diinginkan-Nya untuk kita lakukan.
Dasar yang kuat akan menjadi landasan yang kokoh ketika proses itu terjadi. Saat banyak muncul keraguan, maka kita akan diingatkan oleh niat kita dari awal mengapa melakukannya sehingga akan ada perasaan untuk tetap bertahan menikmati proses tanpa harus melupakan hal lainnya. Saat ada luka yang dialami, akan ada penghiburan dalam hati karena melihat tujuan kita yang ingin dicapai.
Nikmatilah proses sebagai ungkapan rasa syukur karena masih dipercayakan untuk mengalami proses tersebut. Tidak ada sebuah rancangan dari-Nya yang jahat, semua baik dari semula Ia menjadikannya. Hanya saja, kita harus mengalami beberapa hal diluar keinginan kita karena itulah yang terbaik bagi kita saat itu. Tersenyum meski dalam tangis. Berpengharapan meski seperti takkan ada pintu terbuka. Berdoalah.